Usung Semangat Energisasi: Komunitas INYS Lakukan Pembangunan Melalui Pengabdian Masyarakat di Pulau Nangka

- 12 Juli 2023, 14:31 WIB
Pengabdian Masyarakat di Pulau Nangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pengabdian Masyarakat di Pulau Nangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. /

Portalbangkabelitung.com- Indonesia Nuclear Youth Society (INYS) gelar program pengabdian masyarakat ke Pulau Nangka, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 7-9 Juli 2023.

Kegiatan yang bertema Energisasi Pulau Nangka ini diselenggarakan dalam rangka menunjukkan eksitensi dan aksi nyata generasi muda dalam membangun masyarakat, menjalin silaturahmi, membuka ruang diskusi, dan menuntaskan riset sosial terkait dengan pemeratan pembangunan di Bangka Belitung.

Wakil Ketua Umum INYS, Hafidz Akbar, menegaskan bahwa pengabdian ini dilaksanakan guna mengenal secara langsung problematika pembangunan di pulau Nangka, sebagai salah satu wilayah terluar di Bangka Belitung (Babel). 

“Sebelum pengabdian dilaksanakan, kami sudah melakukan diskusi dan riset pustaka terkait dengan kondisi pulau Nangka. Pengabdian ini selain dalam rangka membantu masyarakat dan merasakan langsung bagaimana kehidupan mereka, juga melengkapi data riset yang kami tujukan untuk menyusun policy brief dan mempercepat pemeratan pembangunan di Negeri Serumpun Sebalai ini, khususnya pulau Nangka dan pulau-pulau terluar lainya”, ujarnya Hafidz Akbar. 

Baca Juga: Wujudkan Kemajuan Pembangunan Energi Indonesia, INYS Gelar Penutupan Festival Nuklir II Tahun 2023

Pengabdian INYS dilaksankan selama 3 hari. Hari pertama diisi dengan diskusi bersama dan eksplorasi medan. Hari kedua dengan riset, pemetaan kondisi sosio-ekonomi dan potensi lokal, serta sosialisasi dan sejumlah kegiatan sosial. Hari ketiga, dilaksanakan kerja bakti dengan mempbersihkan sejumlah fasilitas umum, berpamitan, dan memberikan sejumlah bantuan.

Terkait kegiatan pengabdian INYS, Aan, tokoh masyarakat Pulau Nangka menegaskan bahwa terdapat sejumlah problematika yang harus menjadi fokus pemerintah maupun masyarakat kedepan, terutama terkait dengan energi dan ketersediaan fasilitas.

“Kalau kalian tanya bagaimana kondisi pulau nangka, ya sangat memprihatinkan terutama masalah energi atau listrik disini, di pulau Nangka listrik baru masuk pada tahun 2017 dengan memanfaatkan diesel, itupun hanya bisa digunakan selama 12 jam/hari jadi adek – adek bisa bayangkan bagaimana masyarakat pulau Nangka ini melakukan aktivitas sehari hari dengan listrik yang seadanya. Tapi disamping itu, kami tetap bersyukur karena setidaknya pulau nangka gak gelap gulita lagi kayak dulu”, jelasnya.

Baca Juga: Festival Nuklir Nasional II: PJ Gubernur Sebut Bangka Belitung Lumbung Energi Thorium, Resiko Lebih Terkendali

Pulau Nangka sendiri diketahui telah dihuni sejak abad ke-19. Kendati hanya memiliki luas 324 hektar, wilayah pulau Nangka saat ini dihuni oleh 568 jiwa yang terdiri atas 104 kepala keluarga. Sebagian besar masyarakat pulau Nangka bekerja sebagai Nelayan, dengan memanfaatkan potensi perikanan di wilayah zonasi perikanan laut.

Halaman:

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x