Ada Makam di Tengah Kota Sungailiat, Bangka? Mengulik Sejarah Makam Tokoh Belanda Sejak 1845

- 1 Agustus 2023, 09:31 WIB
makam di tengah kota sungailiat
makam di tengah kota sungailiat /youtube/Bangka Belitung(enjie sound)

Portalbangkabelitung.com - Ada Makam di Tengah Kota Sungailiat, Bangka? Mengulik Sejarah Makam Tokoh Belanda Sejak 1845.

Kota Sungailiat yang merupakan ibukota Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung merupakan kota yang memiliki beragam cagar budaya.

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya sebuah makam yang berdiri di tengah kota Sungailiat.

Bahkan makam tersebut hingga kini masih berdiri kokoh dan sering dijadikan pangkalan becak.

Baca Juga: Asal Usul dan Sejarah Bojonegara, Ternyata Berkaitan Dengan Cerita Bajak Laut!

Situs sejarah ini terletak di tengah jalan antara pusat perbelanjaan dan bekas terminal Sungailiat, berdekatan dengan titik Nol Kilometer di Taman Sari Kota Sungailiat.

Ukuran luas makam tersebut hanya sekitar 3 meter persegi dengan dikelilingi beberapa tanaman segar sehingga makam tersebut jauh dari kesan seram.

Dilansir dari channel Youtube BANGKA BELITUNG(Enjie Sound), masih ada dua makam lainnya yang diketahui telah diratakan untuk pembangunan jalan.

Baca Juga: Kisah Asal Usul Samarinda Kalimantan Timur Yang Menyimpan Cerita Sejarah Terdahulu

Tidak banyak yang diketahui dari tokoh yang dimakamkan disini, dari nisan tertulis nama “Hiratio Nelson Levyssohn” yang merupakan warga kebangsaan Belanda.

Menurut Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung, Datu’ Akhmad Elvian, Hiratio Nelson Levyssohn dilahirkan di Rotterdam, Belanda pada 6 Mei 1804 dan wafat di Sungailiat pada 2 Agustus 1845.

Pada tahun 2015 makam Hiratio Nelson Levyssohn ditetapkan menjadi cagar budaya oleh pemerintahan kabupaten Bangka.

Baca Juga: Gabung Keseruan Lapak Streaming di Shopee Live, Sarwendah Ikut Suaminya, Ruben, Dapatkan Cuan Lebih Fantastis

Hiratio menjabat semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Asisten Residen di Bangka dan juga pimpinan tambang timah di Sungailiat dan Merawang.

“Pemerintah hindia Belanda sejak tahun 1816 membagi wilayah pulau Bangka itu awalnya atas 8 distrik yang beribukota di Muntok, antara lain distrik Mentok, Belinyu, Sungailiat-Merawang, Pangkal Pinang, Sungai Selan, Koba, Jebus dan Toboali,” jelas Datu’ Akhmad Elvian.

Datu’ juga menjelaskan kenapa makam Hiratio Nelson terpisah dari makam pejabat Belanda lain di Sri Pemandang.

Baca Juga: 5 Contoh Soal Essay Kelas 8 Semester 2 Bab 1 Lengkap Dengan Kunci Jawaban

“Ada 2 kemungkinan yang mungkin terjadi, yang pertama terkait jabatan, kemungkinan pemerintah Hindia Belanda ingin membuat kompleks pemakaman khusus untuk pejabat lokal dan bangsa asing, kemungkinan kedua yaitu Hiratio Nelson menganut agama berbeda dari bangsa Belanda lainnya,”

Itulah informasi mengenai makam yang berdiri di tengah pusat kota Sungailiat yang telah berdiri dari tahun 1845 hingga kini. ***

Editor: Dea Megaputri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah