Letusan di Yogyakarta: Diperkirakan Erupsi Gunung Merapi Sama Seperti Letusan Pada Tahun 2006

- 12 November 2020, 22:54 WIB
Penampakan Gunung Merapi
Penampakan Gunung Merapi /Facebook/Ranto Kresek

Portalbangkabelitung.com- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan erupsi Gunung Merapi akan sama seperti letusan pada tahun 2006.

Hal tersebut didapatkan dari indikator data pemantauan Gunung Merapi yang telah melampaui saat menjelang erupsi pada 2006.

Begitu juga dengan peningkatan seismik dan deformasi yang meningkat menuju dekatnya waktu erupsi.

Baca Juga: Primus Jodi Politisi PSI: RUU Minuman Beralkohol Angin Segar untuk Masyarakat Pangkalpinang

"Aktivitas seismik yang terpantau saat ini sudah melampaui aktivitas menjelang munculnya kubah lava pada erupsi 2006, tetapi masih lebih rendah dibanding aktivitas seismik saat erupsi 2010,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida

Sebagaimana pada Rabu 11 November 2020, dikutip Pikiran Rakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Dimuat dengan judul "BPPTKG Yogyakarta Perkirakan Erupsi Gunung Merapi Sama Seperti Letusan Pada Tahun 2006".

Baca Juga: PILKADA Bangka Selatan, Primus Jodi Setiawan: Anak Milenial Harus Menangkan Rina-Doni Nomor 3

BPPTKG pun menyusun dua skenario erupsi karena indikator yang ditunjukkan saat ini sudah melampaui kondisi siaga pada 2006.

Yaitu skenario terjadi ekstrusi magma dengan cepat dan skenario erupsi eksplosif.

Menurut Hanik, dengan aktivitas seismik yang sudah melampaui kondisi yang terukur saat erupsi 2006.

Baca Juga: Tagar Youtube Down Trending Twitter Akibat Kesulitan Akses Nonton Youtube

Maka jenis erupsi yang dimungkinkan terjadi akan bersifat eksplosif.

Namun demikian, lanjut dia, jika terjadi erupsi eksplosif maka tidak akan sebesar erupsi 2010.

Karena tidak terjadi tekanan berlebihan di dapur magma, migrasi magma berjalan pelan, peningkatan kegempaan dan erupsi menyerupai erupsi pada 2006 yang bersifat efusif.

Baca Juga: Ramalan ZODIAK Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini Kamis 12 November 2020 : Keuangan Hingga Pekerjaan

Dan banyak terjadi hembusan yang menandakan pelepasan gas.

Berdasarkan pusat terjadinya kegempaan, maka saat ini magma berada dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari puncak.

Pergerakan magma tersebut juga menjadi faktor penyebab terjadinya guguran material sisa letusan yang berada di puncak gunung.

Baca Juga: Besok Habib Rizieq Dakwah di Bogor, Polisi Siapkan Rekayasa

Hingga saat ini, guguran lebih banyak terjadi di sisi barat dan barat laut.

“Namun bukan berarti letusan akan mengarah ke sana. Pada 2006 saja, terjadi perubahan morfologi di sisi barat tetapi awan panas meluncur ke selatan,” katanya.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK ASMARA Hari Ini Kamis 12 November 2020

Sebelumnya, BPPTKG telah memperkirakan daerah yang masuk zona berbahaya untuk selanjutnya dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin dari dampak bencana Gunung Merapi.***(Al Makruf Yoga Pratama/Pikiran Rakyat Cirebon)


Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah