Mau Gowes? Kenali Dulu 'cyclist's palsy' dan Tips Untuk Mencegahnya

- 21 Februari 2021, 21:03 WIB
Aktivitas bersepeda.*
Aktivitas bersepeda.* //Pixabay /StockSnap

Portalbangkabelitung.com-Olaraga yang saat ini digemari oleh masyarakat adalah bersepeda. Namun, dibalik kegemaran akan bersepeda, ternyata bisa memberikan efek terhadap kondisi tangan jika tidak dilakukan dengan baik.

Posisi tangan yang salah saat bersepeda bisa meningkatkan risiko terjadinya Cyclist's Palsy.

Resiko terjadinya Cyclist’s palsy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome). Namun ternyata, keduanya berbeda.

Baca Juga: Bingung Mau Bisnis Apa? Berikut Bisnis yang Masih Jarang di Indonesia

Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.

Sedangkan gejala cyclist’s palsy juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda dengan merasakan kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari.

Dilansir Zona Banten dikutip Portalbangkabelitung.com, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, Oryza Satria  ada beberapa penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda.

Baca Juga: Mikel Arteta Akan Permanenkan Martin Odegaard di Arsenal

Penyebabnya bermacam-macam, seperti tekanan yang terlalu besar, posisi pergelangan tangan yang ekstensi, kurangnya kekuatan otot inti (core muscle) dan kelelahan, serta tekanan ban sepeda terlalu tinggi.

 

Halaman:

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Zona Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah