Atlet Indonesia Tak Puas Meski BWF Sudah Minta Maaf, Tuntut Pertanggungjawaban yang Pasti

- 23 Maret 2021, 14:32 WIB
Marcus Gideon
Marcus Gideon /Tangkap layar/@youtube/

Portalbangkabelitung.com - Badminton World Federations melalui Poul Erik Hoyer telah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa tim Indonesia di All England 2021.

Namun, perwakilan atlet tim nasional bulu tangkis mengaku tidak puas dengan permintaan maaf BWF atas insiden yang menyakitkan tersebut.

Hal itu disampaikan atlet ganda putra Marcus Fernaldi Gideon, ia meminta BWF agar melakukan persiapan lebih matang.

Baca Juga: Greysia Polii: BWF Harus Lebih Bijak

Sebagaimana dengan jumlah turnamen yang semakin sedikit karena terdampak pandemi, seharusnya BWF punya proyeksi persiapan yang lebih baik untuk menghindari kejadian seperti yang dialami timnas.

“Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggungjawaban yang pasti,” kata Marcus Gideon.

Ia juga menegaskan bahwa, ke depannya BWF jangan hanya meminta maaf, lalu urusannya dianggap selesai, karena seharusnya tidak seperti itu.

Baca Juga: BWF Minta Maaf, Menpora: Ini Menyangkut Wibawa dan Harga Diri Kita Sebagai Bangsa

Tak hanya Marcus Gideon, namun ada pula atlet senior spesialis ganda putri Greysia Polii yang juga ikut mengutarakan pandangannya terkait peristiwa ini.

Greysia Polii, yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu, menilai BWF tidak memahami posisinya selain menjadi organisasi induk dan panitia. Mengingat pada masa pandemi, BWF juga berperan sebagai penengah antara otoritas kesehatan negara penyelenggara dan atlet.

Namun, pada kasus penarikan timnas dari All England, BWF seharusnya bisa melindungi atlet dari kebijakan kepada Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang terkesan dipaksakan untuk membawa timnas ke hotel isolasi.

Baca Juga: Marcus Gideon Ingin BWF Perjelas Tanggung Jawab, Tak Sekadar Minta Maaf

“BWF adalah pelindung, dan kami (atlet) adalah aset mereka yang harus dinaungi. Mereka harus bisa lebih bertanggung jawab dengan respon mereka saat diarahkan NHS,” tutur Greysia Polii.

Ia juga menjelaskan bahwa, ketika dikeluarkan dari hall seharusnya ada pembicaraan dua arah terlebih dulu dengan manajer tim. Akan tetapi pada kejadian kemarin, pihak penyelenggara bertindak secara paksa dan memutuskan sepihak.

Meski begitu, tim Indonesia sejatinya memahami peran NHS selaku otoritas kesehatan yang harus dipatuhi oleh BWF, namun sebagai BWF juga wajib memahami kebutuhan peserta sehingga merasa aman dengan naungan mereka.

Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Tiba di Tanah Air, Sekjen PBSI: Seseorang yang Mampu Bangkit Memiliki Mental Juara

Masih dalam kesempatan itu, timnas juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PBSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di London, media nasional.

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara, tak luput pula kepada masyarakat Indonesia yang mencurahkan bantuan dan dukungan kepada mereka.

Baca Juga: Kirim Surat Permintaan Maaf ke Jokowi, Begini Kata Presiden BWF

“Kami sangat berterima kasih kepada negara yang sudah memperjuangkan dan melindungi kami. Usaha mereka untuk melindungi atletnya sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi,” tutur Greysia Polii.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Marcus Gideon Wanti-Wanti Tim Indonesia, Sentil Sikap BWF di Ajang All England 2021" yang tayang pada Selasa, 23 Maret 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Nurul Khadijah)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x