Cerita Atlet Indonesia Terusir dari All England, Pulang Disambut Melebihi Juara

- 25 Maret 2021, 22:20 WIB
Greysia Polii mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungan yang diberikan untuk atlet bulutangkis yang berlaga di All England 2021.
Greysia Polii mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungan yang diberikan untuk atlet bulutangkis yang berlaga di All England 2021. /Instagram/@greyspolii

Portalbangkabelitung.com - Indonesia secara mengejutkan terusir dari ajang All England 2021 meski beberapa atletnya sudah sempat bertanding dan menang.

Atlet bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii, Hendra Setiawan, dan Praveen Jordan berbagi cerita serta keluh kesah yang dirasakan selama berada di Inggris dan dikeluarkan dari All England hingga harus pulang ke Indonesia tanpa menggenggam medali juara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 25 Maret 2021. Greysia Polii sebagai pemain bulu tangkis Indonesia menuturkan apa yang ia rasakan usai insiden tersebut terjadi.

Baca Juga: Mana Yang Lebih Efektif Dalam membentuk Masa Otot Gowes Atau Joging?

“Kita sangat mengapresiasi, sangat bangga, dan merasa dihargai. Tapi di at the sometime itu kita pulang ini tanpa juara, tapi rasanya mix feeling. Next time kita harus pulang dengan juara dan disambut seperti ini lagi, kita pulang kayak melebihi juara disambutnya. Dan itu membuat saya sangat mengapresiasi negara ini,” tutur Greysia.

Greysia Polii dan Hendra Setiawan pada kesempatan itu juga mengakui kecewa atas kejadian itu, marah atas perlakuan tersebut, karena sejatinya mereka pun telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk berlaga di ajang tersebut.

“Iya mungkin untuk lebih pertanggungjawabkan selanjutnya aja yang kita lebih penasaran itu dari BWF. Rasa marah rasa nyesel iya sih masih nyesel kenapa nggak bisa ikut tanding ya kemarin. Apalagi liat kemarin sudah ada yang juara,” tutur Greysia.

Baca Juga: Pindah ke Pusat Pelatihan AXA, Pemain Liverpool Sebut Tempat yang Dibutuhkan untuk Membangun Tim Berkualitas

Sementara itu, Praveen Jordan juga menuturkan bahwa ketika menunggu waktu tanding, dan ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi terhadap tim Indonesia.

“Jadi tiba-tiba ada tim dari Hall itu langsung ke Hotel, kalau kita ada kumpul dan saya keluar itu kayak ngomong ini kita bakalan kayaknya dideportasi nih, dan itu benar. Jadi feeling saya itu perasaan kecewa,” kata Praveen.

Firasat yang disampaikan Praveen itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat itu seharusnya sudah ada tim medis yang sudah harus standby, menunggu kedatangan tim atlet.

Baca Juga: Xherdan Shaqiri Sebut Kostas Tsimikas Pemain Bagus dan Bisa Lebih Baik

Dalam kesempatan itu disinggung pula terkait dengan perlakuan atau tindakan yang dilakukan pihak penyelenggara terhadap atlet, sebagaimana sebelumnya dikatakan bahwa ada rasa ketidakadilan hingga dugaan diskriminatif.

Namun Greysia Polii menyampaikan bahwa sebenarnya yang diinginkan adalah respons utama dari pihak penyelenggara, dan menengahi antara pemerintah Inggris dengan atletnya. Ia juga menegaskan bahwa BWF berperan sebagai protector ketika atlet bertanding.

Diketahui, terusirnya atlet Indonesia dari ajang All England 2021 bermula ketika tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan seorang penumpang yang dinyatakan terpapar Covid-19 saat menuju Inggris usai transit di Turki.

Baca Juga: Analis Premier Leageu: Arsenal Benar-benar Tidak Konsisten Sepanjang Musim

Mendapati hal tersebut, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pun memutuskan bahwa seluruh tim bulu tangkis Indonesia beserta officialnya untuk mundur dari ajang tersebut, dan menjalani isolasi di Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Antiklimaks All England 2021, Greysia Polii Tak Menyangka dengan Respons Pemerintah Indonesia" yang tayang pada Kamis, 25 Maret 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Nurul Khadijah)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah