Mengenal Cheng Beng Tradisi Sembahyang Kubur Umat Tionghoa Bangka Belitung, Bagian dari Wisata Budaya Terkenal

5 April 2023, 12:44 WIB
Tradisi Cheng Beng Sembahyang Kubur di Bangka Belitung oleh Masyarakat Tionghoa. /Kikky/Pixabay

Portalbangkabelitung.com- Budaya saling menghargai dan toleransi di Bangka Belitung telah membawa Cheng Beng sebagai salah satu event tahunan yang merupakan bagian dari destinasi wisata di Bangka Belitung dengan keindahan budaya yang harmonis. 

Mengenal makna sembahyang kubur atau Cheng Beng di Bangka Belitung oleh masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa tentu sangat menarik.

Tradisi Cheng Beng di Bangka Belitung (Babel) oleh masyarakat Tionghoa memang tak lepas dari cerita panjang asal usul penghormatan terhadap para leluhur dan orang tua. 

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Benteng Toboali Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Masih Soal Tambang Timah!

Pada dialek Hokkian, tradisi yang jatuh pada setiap tanggal 5 April pergantian tahun setelah musim dingin berakhir dilanjutkan pada musim semi adalah momen berharga setiap umat Tionghoa.

Termasuk umat Tionghoa yang berada di Bangka Belitung juga merayakan tradisi ini pada tanggal 5 April 2023.

Tradisi ini dinamakan Upacara Cheng Beng, atau Qing Ming (清明), merupakan salah satu perayaan paling penting bagi masyarakat Tionghoa, di mana di hari ini mereka melakukan ziarah ke makam untuk mengenang leluhur.

Baca Juga: Mengenal Tarian Chiat Ngiat Pan, Akulturasi Budaya Melayu Dan Tionghoa

Upacara Cheng Beng, atau Qing Ming (清明) adalah salah satu upacara tahunan dan seremonial etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan berziarah.

Upacara ini diadakan 15 hari setelah Equinox musim semi bermula dimana tepat pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya.

Namun, ziarah kubur atau makam ini dapat dilakukan 10 hari sebelum hari Cheng Beng, atau 10 hari setelah hari Ceng Beng.

Baca Juga: Patung Thai Se Ja, Raja Neraka Kepercayaan Umat Tionghoa Adat Sembahyang Rebut Chit Ngiat Pan

Cheng Beng juga dikenal sebagai Hari Semua Arwah, Festival Bersih Terang, Festival Ziarah Kuburan, Hari Menyapu Kuburan, dan Hari Peringatan Musim Semi.

Asal-usul Cheng beng dikisahkan oleh Bhante Uttamo Mahathera dimana konon menurut cerita rakyat Tionghoa beredar.

Asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming era Tahun 1368-1644 Masehi.

Baca Juga: Asal Usul Kota Sungailiat Bangka Belitung yang Unik, Telah Ada Sejak 1766 M

Dikisahkan seseorang bernama Zhu Yuan Zhang awalnya berasal dari sebuah keluarga miskin. Ketika dewasa, Zhu Yuan Zhang memutuskan untuk bergabung dengan pemberontakan Sorban Merah.

Itu adalah sebuah kelompok pemberontakan anti Dinasti Yuan dengan perkiraan wilayah pada kawasan Mongol.

Setelah berjuang akhirnya Zhu Yuan Zhang beserta kelompoknya dapat menaklukkan Dinasti Yuan era 1271-1368 Masehi dalam melawan sebuah peperangan hebat.

Baca Juga: Cerita Rakyat Bangka Belitung: Asal-Usul Kota Toboali Bangka Selatan Berbagai Versi

Dititik terakhir, Zhu Yuan Zhang akhirnya Beliau menjadi seorang kaisar dimasanya. Setelah menjadi kaisar, Zhu Yuan Zhang kembali ke desa.

Niat dirinya ingin menjumpai orangtuanya namun nahas sontak terkejut Zhu Yuan Zhang tak menyadari akan hal tersebut.

Sekian lama, ia berperang demi keadilan ternyata kedua orang tuanya telah meninggal dunia dan tidak diketahui keberadaan makamnya.

Sempat sang Kaisar sedih hingga memerintah bawahannya untuk mencari dimana kedua orang tua di makamkan atau dikubur.

Baca Juga: Naik atau Turun? Cek Harga TBS Kelapa Sawit Bangka Belitung Hari Ini Update Terbaru Bagi Petani Non Mitra PKS

Hingga akhirnya titah sang kaisar sekaligus dikenang kepada seluruh rakyatnya untuk melakukan ziarah dan membersihkan makam leluhur mereka masing-masing pada hari yang telah ditentukan.

Selain itu, tradisi yang tak boleh ditanggalkan adalah penyediaan kertas kuning lapis perak yang telah menjadi turun temurun.

Sebab telah menjadi titah kaisar juga untuk menaruh kertas-kertas di atas masing-masing makam sebagai tanda makam telah dibersihkan.

Baca Juga: Terbaru! Empat Tempat Wisata Bangka Belitung Populer dan Terbaik 2023, Destinasi Alam dengan Panorama Indah

Tradisi masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung (Babel) ini merupakan didikan sekaligus ajaran baik untuk tetap berbakti kepada leluhur.

Selain itu juga, Cheng Beng adalah ajang wisata Bangka Belitung dan momen berkumpulnya keluarga hingga para saudara ketika pulang kampung untuk melangsungkan sembahyang Cheng Beng di Bangka Belitung (Babel).***

Editor: Suhargo

Sumber: penghubung.babelprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler