Lima Tren Pariwisata yang Diharapkan Setelah Covid-19

17 November 2020, 21:40 WIB
Ilustrasi perlengkapan liburan. /Pixabay/Free-Photos

Portalbangkabelitung.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah operasi berbagai sektor secara drastis di Indonesia, termasuk pariwisata.

Survei menunjukkan bahwa wisatawan berencana untuk lebih berhati-hati di masa mendatang.

Sebuah survei internal tentang gaya hidup dan platform perjalanan Traveloka menemukan bahwa kepercayaan diri dalam perjalanan meningkat tetapi orang-orang menjadi lebih sadar akan kesehatan dan keselamatan.

Baca Juga: Sebelum Mendaki Bukit atau Gunung, 4 Tips Olahraga Sederhana Ini Bisa Kamu Lakukan

Berikut daftar tren pariwisata yang tampaknya akan terjadi atau berlanjut setelah pandemi yang dilansir dari The Jakarta Post.

Protokol yang lebih ketat

Politeknik Pariwisata Batam, salah satu perguruan tinggi pariwisata swasta di Riau, memprediksi moda transportasi akan terus menegakkan protokol kesehatan untuk menjamin keselamatan pemudik.

Baca Juga: Sediakan Ruang Khusus Bagi Pegiat Seni Budaya, Yuk Kunjungi Tahura Djuanda

Maskapai saat ini meminta pelancong untuk menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif, bersama dengan dokumen lain, sebelum keberangkatan. Ada kemungkinan bahwa prosedur ini akan berlanjut di masa mendatang.

Terdapat permintaan bandara untuk menyediakan layanan Rapid Test bagi para pelancong, terutama yang berada di tujuan wisata populer.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten; Bandar Udara Internasional Yogyakarta; Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat; dan Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat, semuanya menawarkan layanan tersebut.

Baca Juga: 14 Tempat Wisata Cagar Biosfer Indonesia Menarik dan Indah, Beserta Alamat!

Politeknik Pariwisata Batam juga memperkirakan bahwa para pelancong akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perjalanan dan merekomendasikan agar pelancong mengalokasikan waktu tambahan untuk memesan tiket dan kursi untuk memastikan rencana mereka berjalan lancar.

Kebersihan

Pentingnya kebersihan dan kebersihan telah meningkat bagi para pelancong. Pembersih tangan, tisu, dan masker telah menjadi barang penting, dan akan terus dibutuhkan selama beberapa waktu. Perusahaan pariwisata harus menanggapi kecenderungan ini dengan memprioritaskan protokol kesehatan untuk memenangkan kepercayaan pengunjung.

Baca Juga: Olahraga Petualangan yang Memicu Adrenalin Sedang Meningkat di Dubai

Pariwisata tanpa sentuhan

Lingkungan tanpa sentuhan dapat menjadi norma saat pandemi berlanjut. Terlepas dari protokol kesehatan yang ketat, infeksi Covid-19 masih mungkin terjadi, karena orang sering menyentuh berbagai permukaan selama perjalanan.

Penggunaan teknologi diperlukan dalam lingkungan hands-free, termasuk pemindaian dokumen tanpa sentuhan, perintah suara, dan sensor gerak untuk mengurangi permukaan dengan sentuhan tinggi dan interaksi fisik.

Baca Juga: Meksiko dan Karibia Masuk Urutan Pertama Daftar Tujuan Perjalanan Liburan 2020

Tujuan lebih dekat

Hermawan Kartajaya, pendiri dan ketua perusahaan konsultan pemasaran MarkPlus, mengatakan kepada kompas.com pada bulan April bahwa, setelah pandemi, wisatawan akan memilih tujuan yang lebih dekat karena mereka mungkin ragu untuk merencanakan perjalanan jarak jauh dan beberapa negara mungkin akan mempertahankan pembatasan perjalanan.

Wisata domestik dan staycations

Baca Juga: Destinasi Wisata Lembang yang Cocok Jadi Tujuan Liburan Akhir Pekanmu

Pencarian online untuk 'staycation' di Indonesia melonjak setelah beberapa lokasi mulai melonggarkan pembatasan sosial skala besar (PSBB) pada bulan Juni. Hermawan memprediksi pariwisata domestik dan staycation akan meningkat pasca pandemi karena masyarakat yang tinggal di kota ingin bepergian ke lokasi terdekat. “Di sinilah hotel dan bangunan lain dapat memastikan kesehatan, keselamatan, dan fleksibilitas wisatawan,” katanya.***

Editor: Ryannico

Tags

Terkini

Terpopuler