Intip Cerita tentang Jalan Malioboro Yogyakarta yang Hangat Bagi Wisatawan

- 14 Maret 2021, 22:47 WIB
Jalan Malioboro
Jalan Malioboro /Jalan Malioboro

Dalam bahasa Sansekerta, Malioboro berarti karangan bunga.

Kata Malioboro juga berasal dari kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M.

Jalan Malioboro ini ditata khusus sesuai mata angin, membujur arah utara-selatan dan berpotongan tegak lurus.

Pola tesebut diperkuat sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Hutan Pinus Instagramable dan Bikin Nyaman di Jawa Barat

Tahun 1887, jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogyakarta.

Selain itu, Malioboro ini juga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1949, di Yogyakarta pernah terjadi pertempuran hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda atau yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret.

Begitu sarat dengan sejarah, Jalan Malioboro ini terlihat begitu sederhana dan sebagai tempat bersantai yang pas untuk menikmati suasana Yogyakarta.

Baca Juga: Krenyos, Kuliner Khas Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu Kelezatannya

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Jurnal Sumsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x