Alasan Diperingati Tiap 22 Desember, Berikut Asal Mula dan Tema Hari Ibu Tahun 2020

22 Desember 2020, 22:01 WIB
Ilustrasi Hari Ibu. /Pixabay.com/PublicDomainPictures

Portalbangkabelitung.com - Bagi negara Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.

Peringatan tahun ini tentu berbeda karena berada di saat pandemi Covid-19 melanda.

Di tengah kondisi tersebut, Hari Ibu 2020 bertemakan "Perempuan Berdaya Indonesia Maju".

Baca Juga: Mandi Saat Masih Berkeringat Ternyata Berdampak Negatif, Berikut Ulasannya!

Sebagaimana diberitakan Moreschick.com dalam artikel berjudul,"Diperingati Setiap 22 Desember, Ini Sejarah dan Tema Hari Ibu Tahun 2020", Selain tema utama, terdapat pula beberapa Sub Tema di peringatan Hari Ibu tahun ini.

Sub Tema yang pertama yaitu, Perjuangan Perempuan Masa Kemerdekaan: “Perempuan Pejuang - Perjuanganku Bagian Sejarah Perjuangan Bangsaku”.

Sub tema yang kedua yaitu Perjuangan Perempuan Masa Kini: "Perempuan - inspirasiku untuk Kemajuan Bangsaku".

Baca Juga: Google Doodle Bisa Buat Kartu Ucapan, Salah Satu Bentuk Peringati Hari Ibu

Sub Tema yang ketiga, Perjuangan Perempuan di Era Tatanan Baru (New Normal): “Perempuan - Penyemangat dan Garda Terdepan di Era New Normal”. Kemudian, Sub Tema yang keempat Kemitraan Perempuan dan Laki-laki untuk 5 Prioritas Kemen PPPA: “Perempuan dan Laki-laki - Bersama dan Berbagi untuk Negeri”.

Sejarah Hari Ibu

Peringatan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan negara lainnya yang merayakan pada bulan Mei. Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, dan Singapura.

Baca Juga: Bolehkah Membunuh Cicak dan Tokek Dalam Islam? Berikut Penjelasannya!

Dalam sejarahnya, peringatan Hari Ibu di Indonesia diresmikan Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 pada Ulang Tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Hari Ibu tak lepas dari agenda pertemuan perempuan dalam Kongres Perempuan I, yaitu pada 22-25 Desember 1928. Agenda pertemuan tersebut berlanjut sampai dengan Kongres Perempuan III.

Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 1.000 orang yang diantaranya terdapat juga tokoh-tokoh organisasi seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Partai Nasional Indonesia, Pemudia Indonesia, PSI, Jong Java, Jong Madoera, Muhammadiyah, dan Jong Islamieten Bond.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Bahwa Anak Warisi Kecerdasan Dari Ibu, Yuk Simak!

Agenda Kongres Perempuan Indonesia I mengenai persatuan perempuan yang ada di Nusantara membahas tentang peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa dalam segala aspek, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya.

Kongres Perempuan Indonesia II dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1935. Pada Kongres Perempuan Indonesia II ditetapkan fungsi perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang wajib dalam menumbuhkan dan menidik generasi baru yang lebih menyadari tentang rasa kebangsaan.

Pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III dilaksanakan di Bandung dan memberikan hasil bahwa tanggal 22 Desember pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu.

Baca Juga: Memperebutkan Hadiah Senilai Rp25 Juta, Kemenag Gelar Sayembara Desain Nama dan Logo EMIS

Adapun langkah besar perempuan Indonesia dalam Kongres Perempuan tersebut yaitu, Pertama, tercapainya hasrat untuk membentuk sebuah organisasi perempuan solid, yang ditandai dengan kelahiran sebuah organisasi perempuan yang dinamakan “Perikatan Perempuan Indonesia”.

Kedua, kongres tersebut telah melahirkan tiga mosi yang keseluruhannya berorientasi pada kemajuan perempuan.***(Wildan Heri Kusuma/Moreschick.com)

Editor: Ryannico

Sumber: Moreschick

Tags

Terkini

Terpopuler