Review Buku Problematika Komunikasi Pandemi Covid-19 oleh Andi Andrianto

27 Februari 2021, 19:50 WIB
Buku: Problematika Komunikasi Pandemi Covid-19 Karya Andi Andrianto /Andi Andrianto/foto sampul

Portalbangkabelitung.com - Sejak Presiden Jokowi mengumumkan dua warga negara Indonesia positif corona virus disease (Covid-19) pada 2 Maret 2020, informasi corona meningkat tajam.

Meski diketahui publik bahwa virus corona dimulai dari Wuhan Cina pada Desember 2019, namun karena akhirnya Indonesia juga terpapar corona dengan ditemukannya kasus positif seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun di Depok, tak ayal banjir informasi corona menghiasi media massa maupun media sosial di Indonesia.

Derasnya arus informasi pandemi Covid-19 di era yang disebut John Keane sebagai keberlimpahan komunikasi memunculkan banyak peristiwa komunikasi yang menarik perhatian publik.

Baca Juga: Sinopsis Buku A Wrinkle in Time, Novel Petualangan Rekomendasi Bacaan Ketika Pandemi

Berbagai informasi pandemi yang beredar luas di masyarakat tersebut ada yang benar namun tidak sedikit yang faktanya diragukan bahkan bersifat hoaks sehingga makin membuat publik panik bahkan cemas dan menciptakan ketidakpastian atau uncertainty.

Claude Shannon dan Warren Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949) situasi seperti saat ini disebut dengan entropi yakni keacakan atau ketidakpastian komunikasi. Informasi tentang berapa jumlah yang positif maupun yang meninggal setiap harinya karena corona yang sulit dipastikan merupakan contoh entropi.

Belum ditemukan vaksin corona juga mendorong situasi entropi. Banyaknya hoaks corona yang terus bertambah makin memperparah ketidakpastian akibat corona.

Baca Juga: Eks Mensos Juliari Batubara Instruksikan Dua Kaki Tangannya untuk Ambil 'Jatah'

Belum lagi kebijakan pemerintah yang dirasakan publik kurang optimal serta kurang pedulinya masyarakat terhadap bahaya corona semakin memperpanjang keadaan yang tidak pasti. Data-data corona yang kurang akurat pun semakin menyumbang ketidakpastian.

Dalam situasi entropi, masyarakat membutuhkan yang disebut Shannon dan Weaver tentang redudansi, di mana sesuatu itu bisa diramalkan atau prediksikan bahkan dapat dipastikan kebenarannya, tentu dengan berbasis pada analisa menyeluruh berdasarkan pada data atau riset yang kuat.

Konsep redudansi berkaitan dengan kebutuhan informasi yang pasti, informasi yang benar, fakta yang benar-benar dipercaya, dan informasi yang memberi harapan serta optimisme di tengah pandemi.

Baca Juga: PT Central Proteina Prima Tbk Buka Lowongan Kerja Februari 2021 Untuk Lulusan S1 , Berikut Persyaratannya

Buku ini merekam sekaligus memberi solusi terhadap berbagai peristiwa komunikasi yang terjadi dalam masa pandemi baik yang menciptakan entropi maupun redudansi.

Berbagai peristiwa komunikasi itu diantaranya; banjir informasi pandemi, hoaks, blunder komunikasi otoritas, stigma Covid-19, peran regulator penyiaran, urgensi keberadaan media arus utama, media sosial di tengah pandemi, manajemen isu, komunikasi krisis dan komunikasi resiko serta orkestra dan kepemimpinan komunikasi—menjadi topik utama diulas buku setebal 171 halaman.

Selain itu, ada urgensi melalui buku ini ingin menjadikan komunikasi bukan sekadar berperan di pinggiran selama masa pandemi melainkan sama utamanya dengan penanganan kesehatannya itu sendiri.

Baca Juga: Serasi Banget !!, Kim Young Dae dan Kim Hyun Soo Lakukan Pemotretan Bersama

Dengan perkataan lain, buku ini ingin mendudukan peran strategis komunikasi dalam penanggulangan pandemi di era masyarakat informasi.

 

Judul Buku: Problematika Komunikasi Pandemi Covid-19

Penulis: Andi Andrianto

Penerbit: Pentas Grafika

Tahun Terbit: September, 2020

Tebal: viii+171 Halaman

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pojoknews.com dengan judul "Review Buku: Problematika Komunikasi Pandemi Covid-19" yang tayang pada Selasa 13 Oktober 2020.*** (Pojoknews/Parulian Matondang)

Editor: Ryannico

Sumber: Pojok News

Tags

Terkini

Terpopuler