Alasan Hari Pahlawan Jatuh Pada Tanggal 10 November, Berawal dari Insiden Bendera di Hotel Yamato

8 November 2021, 07:02 WIB
Alasan hari Pahlawan Jatuh Pada tanggal 10 November, ada peristiwa besar dibaliknya //freepik.com/freepik

Portalbangkabelitung.com- Alasan Hari Pahlawan Diperingati Tanggal 10 November. Ternyata ada sejarah dibalik penentuan Hari Pahlawan 10 November.

Tanggal sepuluh November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan Indonesia sendiri cukup meriah setiap tahunnya. Dari dilakukannya upacara, lomba-lomba Hari Pahlawan, sampai berbagi unggahan tentang Hari Pahlawan.

Memperingati Hari Pahlawan bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini agar nantinya semangat perjuangan para pahlawan tersebut terpatri juga di dada kita para pemuda Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Berawal Dari Kota Surabaya

Ditetapkannya Hari Pahlawan 10 November ternyata ada alasan dibaliknya. Sebagai pemuda Indonesia, kita wajib tahu alasan penetapan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari Kemdikbud.go.id, berikut alasan ditetapkannya Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.

 

Insiden Bendera di Hotel Yamato

Kala itu, Bendera Merah Putih Biru yang dikenal sebagai bendera Negara Belanda berkibar di Hotel Yamato, atau saat ini lebih dikenal dengan Hotel Majapahit.

Baca Juga: Daftar Peristiwa dan Peringatan di Bulan November, Ada Hari Pahlawan dan Hari Guru 2021

Sebelumnya, Soekarno mengeluarkan maklumat pada 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, yang semakin meluas ke pelosok kota Surabaya.

Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono yang awalnya bersama Soedirman, kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera bersama Kusno Wibowo.

Keduanya berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya kembali ke puncak tiang (bendera merah putih).

Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November 2021: 3 Nama Pahlawan Indonesia yang Diabadikan Jadi Nama Jalan Di Luar Negeri

Tewasnya Jenderal Mallaby

Bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya tetap saja terjadi walaupun perjanjian telah ditandatangani. Pada 30 Oktober 1945, bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur).

Meninggalnya Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia. Hal ini berakibat pada keputusan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh pengganti Mallaby yang mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021, Berikut Nama 10 Pahlawan Revolusi yang Telah Berjuang Untuk Indonesia

Pertempuran Surabaya

Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran yang sangat dahsyat di Kota Surabaya. Pertempuran melawan tentara Inggris ini menewaskan banyak warga sipil dan tentara Indonesia.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban pertempuran tersebut, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Baca Juga: Kumpulan Puisi HARI PAHLAWAN 10 November 2021 Karya Chairil Anwar Penggugah Semangat, Ada Karawang Bekasi

Saat itu medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.

Atas perjuangan para pahlawan Indonesia dan banyaknya rakyat Indonesia yang gugur dalam pertempuran Surabaya tersebut, maka tanggal setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Keputusan itu ditetapkan oleh Presiden Soerkarno.

Terima Kasih Pahlawan.***

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler