PCrediNex dan KFUND Kenalkan Industri Fintech P2P Lending Dan Manfaatnya Selama Masa Pandemi

4 November 2020, 13:16 WIB
Pengenalan dari tentang industri Fintech P2P Lending. /Portalbangkabelitung.com/ Tahir

Portalbangkabelitung.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi di bawah 5 persen atau hanya sekitar 2,5 persen saja, dari yang pernah tumbuh mencapai 5,02 persen semenjak pandemi Covid-19 melanda.

Tak bisa mengelak, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak wabah Covid-19 karena minimnya kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat.

Kenaikan harga barang ditambah penghasilan yang menurun adalah kombinasi fatal pemukul daya beli.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di Pesantren, Berikut Langkahnya!

Dibalik dampak pandemi terhadap ekonomi Indonesia, Hasil Riset LD FEB UI juga menemukan bahwa kehadiran fintech peer to peer (P2P) lending telah berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan milenial terutama kelompok usia 35 tahun yang merupakan cakupan populasi terbesar di Indonesia.

Saat ini pinjaman dari fintech peer-to-peer lending menjangkau berbagai sektor produktif dalam perekonomian mulai dari pertanian, manufaktur, dan jasa.

Temuan ini menyiratkan peran dari fintech P2P lending dalam mendukung sektor keuangan yang inklusif secara digital.

Baca Juga: Ingin Lancar Berbahasa Inggris, Terapkan 7 Cara Mudah Berikut!

Salah satu upaya untuk mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama ini jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia, platform fintech P2P lending terdaftar OJKPT. Digital Yinshan Technology (Credinex) dan PT. Kinerja SuksesGemilang (KFUND) menyelenggarakan edukasi secara daring sebagai wadah mengenalkan industri fintech P2P lending serta manfaatnya selama pandemi dengan mahasiswa Universitas Bangka Belitung pada hari Selasa, 3 November 2020.

Pengenalan dari tentang industri Fintech P2P Lending. Portalbangkabelitung.com/ Tahir

Willem Alexander W, Director Operational CrediNex mengatakan, “Kami berharap adanya kehadiran fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial yang lebih luas untuk masyarakat Pulau Bangka & Belitung".

Data yang telah diterima oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), terkait bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 113,46 triliun hingga Juni 2020. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis pada Rabu, 12 Agustus 2020 lalu, nilai itu tumbuh 153,23% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun. Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending turut mendorong dan menggerakkan perekonomian negara seiring dengan pertumbuhannya yang signifikan.

Baca Juga: Yuk Kenalan Dengan Bunga Nasional dan Bunga Asli Indonesia

Mario Lim, IT Architecture KFUND menambahkan “Dengan adanya edukasi daring ini, kami juga berharap masyarakat Pulau Bangka dan Belitung dapat memanfaatkan layanan produk fintech P2P lending untuk kebutuhan dalam menghadapi masa pandemi dan tetap waspada terhadap fintech ilegal”.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa Universitas Bangka Belitung ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat antusias menyambut kehadiran fintech untuk membantu masyarakat selama pandemi dan mendukung inklusi keuangan di Indonesia.***

Editor: Ryannico

Tags

Terkini

Terpopuler