Jangan Bersembunyi di Balik Kata Jihad, Simak Penjelasan Tentang Bunuh Diri yang Bertentangan Dengan Islam

- 30 Maret 2021, 17:37 WIB
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. /PIXABAY/matponjot
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. /PIXABAY/matponjot /

Rasulullah SAW mendoakan orang yang memusuhinya, menghormati jenazah orang Yahudi, bahkan hendak menshalatkan jenazah orang munafik sebelum Al-Qur’an turun menjelaskan larangannya.

Tetapi Rasulullah dengan tegas menolak mensalatkan pelaku bunuh diri

Sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari laman Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi NU , Imam Muslim meriwayatkan hadits dari dari Jabir bin Samurah.

Baca Juga: Berikut Keutamaan Makan Sahur yang Sayang Sekali Jika Dilewatkan

“Pernah didatangkan kepada beliau shalallahu ‘alaihi wasallam jenazah seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah. Tetapi jenazah tersebut tidak disalatkan oleh beliau.” (HR Imam Muslim).

Dalam kondisi apapun, sekalipun sakit keras, ajaran Islam melarang seseorang untuk melakukan bunuh diri. Apalagi jika bunuh dirinya dapat mencelakakan orang lain, semisal bom bunuh diri.

Melakukan bom bunuh diri ancamannya sangat jelas, kekal abadi dalam siksa neraka. Bahkan, pelaku bunuh diri pun akan masuk neraka meskipun awalnya dia berangkat untuk menunaikan apa yang disebut dirinya sebagai jihad.

Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Tata Cara Berdoa yang Baik dan 10 Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Sementara itu jihad yang belakangan ini seringkali menjadi alat legitimasi bom bunuh diri bagi para ekstremis.

Menuntut umat Islam untuk memaknai jihad secara luas dan baik. Dengan kata lain, jika jihad dengan melakukan kekerasan, mencelakai orang lain, dan merusak fasilitas publik, dipastikan jihad tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam yang diteladankan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah