Jangan Bersembunyi di Balik Kata Jihad, Simak Penjelasan Tentang Bunuh Diri yang Bertentangan Dengan Islam

- 30 Maret 2021, 17:37 WIB
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. /PIXABAY/matponjot
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. /PIXABAY/matponjot /

Portalbangkabelitung.com - Tanggal 28 Maret 2021 lalu, telah terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral di Kota Makassar pada pukul 10.28 WITA.

Banyak pihak yang mengecam perbuatan teror tersebut yang merugikan banyak orang.

Dalam agama Islam, bunuh diri adalah dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا * وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيرًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa: 29-30).

Baca Juga: Ini Daftar 44 Jurusan dan Kuota di Universitas Airlangga Pada SBMPTN 2021, Segera Daftar!

Bunuh diri juga sangat bertolak belakang dengan ajaran Nabi Muhammad. Dijelaskan bahwa restu Nabi Muhammad jauh dari orang-orang yang melakukan bunuh diri.

Bagi umat Islam, melakukan bunuh diri dengan alasan apapun adalah haram. Orang yang melakukan perbuatan ini akan mendapatkan dosa yang sangat besar.

Mereka yang melakukan bunuh diri atas nama Islam merupakan kesalahahan pemahaman. Oleh sebab itu telah banyak diriwayatkan hadits bahwa Rasulullah SAW telah melarang hal itu.

Baca Juga: 10 Jurusan Favorit di Universitas Riau Pada SBMPTN 2021, Segera Daftar!

Rasulullah SAW mendoakan orang yang memusuhinya, menghormati jenazah orang Yahudi, bahkan hendak menshalatkan jenazah orang munafik sebelum Al-Qur’an turun menjelaskan larangannya.

Tetapi Rasulullah dengan tegas menolak mensalatkan pelaku bunuh diri

Sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari laman Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi NU , Imam Muslim meriwayatkan hadits dari dari Jabir bin Samurah.

Baca Juga: Berikut Keutamaan Makan Sahur yang Sayang Sekali Jika Dilewatkan

“Pernah didatangkan kepada beliau shalallahu ‘alaihi wasallam jenazah seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah. Tetapi jenazah tersebut tidak disalatkan oleh beliau.” (HR Imam Muslim).

Dalam kondisi apapun, sekalipun sakit keras, ajaran Islam melarang seseorang untuk melakukan bunuh diri. Apalagi jika bunuh dirinya dapat mencelakakan orang lain, semisal bom bunuh diri.

Melakukan bom bunuh diri ancamannya sangat jelas, kekal abadi dalam siksa neraka. Bahkan, pelaku bunuh diri pun akan masuk neraka meskipun awalnya dia berangkat untuk menunaikan apa yang disebut dirinya sebagai jihad.

Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Tata Cara Berdoa yang Baik dan 10 Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Sementara itu jihad yang belakangan ini seringkali menjadi alat legitimasi bom bunuh diri bagi para ekstremis.

Menuntut umat Islam untuk memaknai jihad secara luas dan baik. Dengan kata lain, jika jihad dengan melakukan kekerasan, mencelakai orang lain, dan merusak fasilitas publik, dipastikan jihad tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam yang diteladankan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Suatu ketika terdapat seseorang dengan gagah berani berperang. Para sahabat menceritakan kehebatan orang tersebut kepada Rasulullah SAW.

Kemudian kehebatannya itu diakui karena dia selalu berada di garda depan ketika perang melawan musuh. Sabetan pedangnya tidak henti-hentinya menumpas orang-orang kafir.

Baca Juga: Melalui Merdeka Belajar Episode Kesembilan ‘KIP Kuliah Merdeka’, Muhadjir Effendy Sampaikan Harapannya

Namun jawaban Rasulullah sangat mengejutkan. Nabi Muhammad menyatakan bahwa orang tersebut adalah penghuni neraka. Mendengar perkataan Nabi Muhammad, para sahabat terheran-heran.

Disampaikan oleh Sahl bin Said bahwa pada sejumlah peperangan, Rasulullah SAW bertemu dan bertempur dengan orang-orang musyrik, sampai setiap pasukan ke kesatuannya.

Di kalangan orang-orang Islam ada seseorang yang senantiasa menebaskan pedangnya kepada orang-orang musyrik, baik yang sedang bergerombol maupun sendirian. Kepada dikatakan kepada Rasulullah, “Alangkah besarnya pahala orang tersebut, alangkah besarnya pahala dia.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “sesungguhnya orang itu adalah penghuni neraka.” Kemudian mereka berkata, “siapakah orangnya di antara kita yang akan menjadi penghuni surga jika orang (seperti ini) saja akan masuk neraka?”

Ada seorang dari mereka berkata, “Aku benar-benar selalu mengikutinya, saat dia bergerak cepat dan lambat, aku selalu bersamanya, sampai kemudian ia terluka.

Kemudian dia mempercepat kematiannya. Dia meletakkan gagang pedangnya di tanah dan ujungnya di dadanya, kemudian dia menusukkan dirinya dengan pedang itu dan dia melakukan bunuh diri.”

Baca Juga: Jangan Sampai Gagal, Berikut Kisi-Kisi Soal Materi CPNS 2021

Lalu Nabi Muhammad menanyakan apa yang terjadi dan dia pun menceritakannya. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya orang tersebut sedang melakukan amalan-amalan penghuni surga sebagaimana yang nampak kepada orang lain padahal dia termasuk penghuni neraka. Dan dia itu sedang melakukan amalan-amalan penghuni neraka seperti yang nampak pada orang lain (padahal) dan dia adalah penghuni surga.”

Artikel ini telah terbit di media Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul "Salah Artikan Jihad Dengan Aksi Bom Bunuh Diri, Simak Kisah Rasulullah yang Tak Mau Salati Pelaku Bunuh Diri" yang tayang pada 30 Maret 2021.***
(Pikiran Rakyat Bekasi/Ahmad Zaki Kusnaedi)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah