Network
Portalbangkabelitung.com- Dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan merupakan suatu anugrah dari Allah SWT. Kita masih diberikan kesempatan untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya juga memohon ampunan.
Bulan Ramadhan memang bulan yang istimewa. Bulan ini mempunyai banyak keutamaan yang tak akan kita jumpai di bulan yang lain.
Betapa suatu kenikmatan dapat beribadah di bulan Ramadhan. Di bulan suci ini, seluruh umat muslim di dunia melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Baca Juga: Ternyata Bukan Imsak, Inilah Waktu Berakhirnya dan Waktu yang Dianjurkan Untuk Makan Sahur
Hal yang paling dinanti saat berpuasa adalah terbenamnya matahari atau waktu berbuka puasa. Setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga.
Namun, terkadang ada sebagian orang yang tak langsung berbuka puasa saat waktunya tiba. Ada beberapa alasan misalnya masih asyik bekerja atau masih kuat untuk berpuasa. Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang ini?
Dilansir Portalbangkabelitung.com dari berbagai sumber, di antara hal yang dianjurkan saat puasa adalah menyegerakan waktu untuk berbuka puasa.
Baca Juga: 5 Keutamaan Makan Sahur yang Sayang Sekali Jika Dilewatkan
Ini yang dikatakan sebagai sunnah puasa. Bahkan berbuka mesti ada atau diharuskan berbuka pada waktunya, karena Islam justru melarang kita untuk berpuasa terus menerus tanpa ada waktu berbuka.
Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk menyegerakan waktu berbuka puasa. Anjuran tersebut ada pada hadist Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
"Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka."
(Muttafaqun ‘alaih)
Baca Juga: Agar Puasa Penuh, Bolehkah Minum Pil Penunda Haid? Simak Penjelasannya
Rasulullah Saw biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob, maka beliau berbuka dengan tamer (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air."
(HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Nah, jika sudah masuk waktu berbuka puasa, segera berbuka ya.***
