Lantas, bagaimana hukum umat Islam merayakan Hari Ibu pada 22 Desember? Ini kata Buya Yahya, yuk simak, seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, 22 Desember 2019.
Berawal dari seorang jama'ah yang menanyakan bolehkah merayakan hari Ibu pada tanggal 22 Desember.
Buya Yahya memulai penjelasannya tentang emansipasi wanita.
"Emansipasi wanita tidak ada dalam Islam. Emansipasi wanita itu ada, dibuat, karena rendahnya seorang wanita di negeri seberang sana yang tujuannya untuk mengangkat derajat wanita itu sendiri," kata Buya Yahya.
Baca Juga: Catat! Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Jadwal Mulai Besok 17, 18, 19 Desember 2021
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan Rasulullah SAW mengajarkan umat muslim untuk selalu memuliakan seorang ibu.
Ketika sahabat Rasulullah SAW bertanya, siapa orang yang perlu aku perlakukan dengan baik ya Rasulullah?
Lalu Rasulullah SAW menjawab 3 kali dengan kata "Ibumu" setelahnya baru "Bapakmu".
Sabda Nabi inilah yang menunjukkan bahwa umat Islam harus selalu berbuat baik kepada ibunya. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadits di atas, bahwa kedudukan ibu dalam Islam sangat dimuliakan.
“Ibu sudah luar biasa, dimuliakan dalam Islam,” jelas Buya Yahya.