9 Sisi Negatif Saat Kamu Memutuskan Tidak Memiliki Anak atau Childfree Menurut Islam, Pertimbangkan!

- 20 Agustus 2021, 23:59 WIB
ILUSTRASI anak makan camilan.* /PIXABAY
ILUSTRASI anak makan camilan.* /PIXABAY /

Portalbangkabelitung.com- Saat ini tengah ramai dibicarakan tentang topik childfree  oleh YouTuber Gita Savitri. Ia secara terbuka mengungkapkan pilihannya untuk tidak punya anak.

Childfree adalah sebuah keputusan atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik itu anak kandung, anak tiri, ataupun anak angkat. Penggunaan istilah Childfree untuk menyebut orang-orang yang memilih untuk tidak memiliki anak ini mulai muncul di akhir abad 20.

Di dalam Islam, keputusan tidak memiliki anak atau childfree tentunya memiliki atau sisi negatif bagi pasangan suami-istri. Apa sajakah? Berikut Portalbangkabelitung.com rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Rasa Hasad atau Iri Dengki Atas Nikmat Orang Lain, Praktikkan dan Rasakan Manfaatnya

1. Hilang kesempatan untuk mendapatkan amal jariyah dari anak yang saleh

Ini adalah kerugian terbesar dari pasutri yang memutuskan untuk childfree. Mendidik anak menjadi anak yang shaleh merupakan ibadah yang luar biasa. Anak yang shaleh akan menjadi ladang amal jariyah bagi kedua orangtuanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu); sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim, no. 1631)

Baca Juga: Jangan Ganggu Introvert Saat Sibuk, Ini Alasan dan Akibatnya

2. Mendapat stigma buruk dari lingkungan dan masyarakat yang masih memegang kuat adagium “banyak anak banyak rezeki”.

3. Silsilah keluarganya terputus.

4. Bingung mewariskan harta kekayaan atau orang yang bisa menanggung utangnya setelah meninggal dunia.

5. Gangguan psikologi di mana seiring dengan bertambahnya usia, perasaan kesepian dapat makin berkembang.

6. Hidup tanpa anak berpotensi memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan.

Baca Juga: Tips Memilih Pekerjaan Terbaik Menurut Rasulullah SAW

7. Pasutri tidak memiliki orang yang bisa diandalkan untuk merawat ketika sudah tua.

8. Tidak mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memiliki keturunan, padahal ia mampu.

9. Tidak merasakan kesempatan mendapatkan penyejuk mata (qurrota a’yun) padahal mampu.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74)

Wah, ternyata banyak ya sisi negatif dari keputusan tidak memiliki anak setelah menikah menurut Islam. Bisa disimpulkan jika ini adalah keputusan yang rugi banget. Anak adalah amanah, pelipur lara, penyejuk hati, dan teman dikala sepi. Semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah