Portalbangkabelitung.com - Desi Anwar, salah satu penulis hebat Indonesia telah menerbitkan buku karya terbarunya Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi.
Buku ini berisi tulisan yang menyadarkan kita tentang arti pentingnya kehidupan.
Melalui bukunya, Desi Anwar mengajak pembaca untuk menaruh gawai yang dimiliki.
Baca Juga: Mitos Unik Di Bangka Belitung, Sebagian Masih Dipercaya Hingga Saat Ini
Kegiatan tersebut tidak dalam waktu yang lama, akan tetapi rutin.
Dalam penggunaan teknologi saat ini, terdengar sulit tapi bisa dilatih sedikit demi sedikit.
Sebagaimana diberitakan Moreschick.com dalam artikel, "Review Buku Going Offline Karya Desi Anwar", berikut jabaran dalam buku tersebut.
Baca Juga: Reboisasi di Desa Keposang Bentuk Dukungan Penuh Gubernur Erzaldi
Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berjudul “Mengapresiasi Hidup dan Kehidupan”.
Pada bagian ini adalah tentang memaksimalkan panca indera yang dimiliki juga aktivitas jalan kaki yang bisa menjadi terapi.
Telinga yg mendengarkan suara kicauan burung, deru angin, atau dengung suara serangga. Bukan gelombang audio yg berasal dari notifikasi ponsel pintar kita.
Baca Juga: UU Cipta Kerja: Alasan Jokowi Menolak Mentah-mentah Permintaan MUI di Istana Bogor
Mata yang melihat suatu benda atau makhluk hidup lain yang nyata secara fisik. Bukan melalui rangkaian pixel yg diam terpaku atau bergerak memukau.
Lidah yg secara sadar merasakan variasi cita rasa dari suatu hidangan yg kita santap.
Perhatian yang sepenuhnya terhadap lawan bicara yang berada di hadapan kita, serta mengapresiasi suatu hal secara langsung dan verbal, bukan melalui text ataupun emoji.
Baca Juga: Girl Group K-Pop Refund Sisters Merilis 'Don't Touch Me'
Bagian kedua buku ini berjudul "Seni Kehidupan". FOMO (fear of missing out) masuk ke dalam bagian ini. Desi mendefinisikan FOMO dengan takut terkucilkan.
Hal tersebut terjadi ketika biasanya kita tidak online dan ketinggalan berita atau hal-hal yang sedang tren.
Buat kamu yang butuh waktu untuk sejenak menenangkan diri dari sibuknya dunia maya dan ingin lebih memaknai arti kehidupan nyata yang seutuhnya, buku ini akan menjadi persinggahan yang tepat.***(Tiara Sayusti/Moreschick.com)