Maka dari itu, kebijaksanaan Ibnu Athaillah mengajarkan bahwasanya perjalanan manusia untuk menuju kebenaran atau ketuhanan dimulai dari langkah yang sederhana, yaitu otokritik.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Amalkan Doa Penutup Aib dengan Kesucian Batin Ini
Otokritik diartikan sebagai kritik terhadap diri sendiri. Kita harus cerdik dan teliti atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan diri sendiri.
Hal ini sangat penting, sebab menurut Ibnu Athaillah bahwa ilmu tentang kesejatian hidup, tentang rahasia Tuhan, tentang makrifat, sebetulnya hasil dari otokritik.
Lebih lanjut kebijaksanaan Ibnu Atahillah ini bisa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Hukum Berpuasa Bagi Para Pekerja Berat, Apakah Mendapat Keringanan?
Keberhasilan seseorang dalam mencapai kebahagiaan hidup dimulai dari langkah-langkah kecil seperti kesediaan melihat kelemahan diri sendiri. Dengan begitu, kita akan melangkah ke jenjang berikutnya yaitu memperbaiki diri.
Manusia memiliki kecenderungan alamiah yang disebut sebagai “self-denial” atau menolak mengakui kesalahan, dan akan melemparkan kesalahan pada orang lain.
Kecenderungan sikap untuk lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada dirinya sendiri ternyata bisa dijelaskan secara ilmu psikologis.
Baca Juga: 20 Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kartini yang Cocok Dijadikan Status di Media Sosial