Konflik di Myanmar Memanas, Amerika Berikan Sanksi

23 Februari 2021, 12:46 WIB
Jenderal Min Aung Hlaing (berjalan) mengecek kesiapsiagaan pasukan Tatmadaw Myanmar. /@myanmar.tatmadaw

Portalbangkabelitung.com - Konflik yang terus bergulir di Myanmar, terus mendapatkan perhatian dari pihak luar.

Kali ini, Amerika Serikat turun tangan dalam konflik yang melibatkan pihak militer Myanmar dan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi tersebut.

Dalam perannya, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dua anggota junta militer Myanmar yang terlibat atas kudeta di negara itu pada 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: KPK sedang Melakukan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Pembanguan Stadion Mandala Krida

Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS mengatakan langkah itu ditujukan pada Letnan Jenderal Moe Myint Tun dan Jenderal Maung Maung Kyaw.

"Militer harus membalikkan tindakannya dan segera memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Burma (Myanmar) atau Departemen Keuangan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut," bunyi pernyataan departemen itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 23 Februari 2021.

Langkah itu membekukan aset AS dari daftar hitam dan umumnya melarang warga Amerika Serikat untuk berurusan dengannya.

Baca Juga: Iran Ancam akan Tingkatkan Pengayaan Uranium hingga 60 Persen

Pada pemberitaan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan memberi sanksi pada pejabat militer Myanmar termasuk membekukan akses ke aset mereka di AS.

Joe Biden mendesak para jenderal melepaskan kekuasaan usai melakukan kudeta pada 1 Februari.

Presiden AS ke-46 itu juga mengumumkan membekukan 1 miliar dolar AS 'dana pemerintah Myanmar yang disimpan di AS' untuk mencegah para jenderal mengakses dana itu.

Baca Juga: Cek Shopeepay Mantul Sale, Agar Kamu Lebih Untung!

"Saya telah menyetujui perintah eksekutif baru yang memungkinkan kami untuk segera memberikan sanksi pada para pemimpin militer yang mengarahkan kudeta, kepentingan bisnis mereka, serta keluarga dekat mereka," ucap Joe Biden.

Militer Myanmar yang disebut Tatmadaw terus menghadapi demonstrasi besar-besaran di seluruh penjuru negeri.

Baru-baru ini junta militer Myanmar memperingatkan kepada demonstran anti-kudeta bahwa mereka bisa mati jika terus melakukan protes.

Baca Juga: yang Ditagih Justru Lebih Galak? Simak 7 Tips ketika Menagih Hutang!

"Para demonstran sekarang menghasut orang-orang, terutama remaja dan pemuda yang emosional, ke jalur konfrontasi di mana mereka akan menderita kehilangan nyawa," kata sebuah pernyataan di stasiun televisi pemerintah MRTV pada hari Minggu, 21 Februari 2021.

Peringatan Myanmar itu muncul menyusul dua orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di kota Mandalay, dan orang ketiga ditembak mati di Yangon.

Seorang perempuan muda juga tewas setelah ditembak di kepala dan sempat dirawat selama dua minggu di rumah sakit.

Baca Juga: Timnas Indonesia : Shin Tae-young Perketat Latihan Persiapan SEA Games 2021, Beberapa Alami Cedera

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris telah menjatuhkan sanksi kepada para jenderal yang menguasai pemerintahan Myanmar.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "AS Akhirnya Jatuhkan Sanksi kepada Dua Jenderal Myanmar Atas Kudeta Militer" pada Selasa, 23 Februari 2021.

***(Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler