India Ditutupi Asap Kremasi, Kematian Akibat Virus Corona Melonjak di India

27 April 2021, 19:47 WIB
Lonjakan virus Corona di India membuat tingginya kremasi hingga menimbulkan kepulan asap. /Reuters/Danis Siddiqui/

Portalbangkabelitung.com - Saat ini India sedang dilanda krisis virus Corona dan menyebabkan kepulan asap akibat proses kremasi para korban.

Karena banyaknya korban virus Corona, pihak berwenang diminta untuk mulai menebang pohon di taman kota untuk proses kremasi para korban.

India mencatat rekor global infeksi harian baru untuk lima hari berturut-turut pada hari Senin, 26 April 2021. 

Baca Juga: Dua Mahasiswa di Prancis Tewas Mengenaskan Tersambar Petir Ketika Sedang Mendaki Puncak Gunung Berapi

 

Dikutip dari PikiranRakyat-Pangandaran.com, dengan 352.991 kasus baru membuat jumlah total kasus virus Corona di India melebihi 17 juta, tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.

Selain itu, kematian pun meningkat sebanyak 2.812 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian menjadi 195.123 menurut kementerian kesehatan.

Kepala penggali kubur di pemakaman Muslim terbesar di New Delhi, telah ada 1.000 orang dimakamkan selama pandemi dan mengatakan lebih banyak jenazah yang dikuburkan di sana daripada tahun lalu.

Baca Juga: Dubes RI Umar Hadi Resmikan Al Barokah Mart Toko Ritel Asal Indonesia di Korea Selatan

"Saya khawatir kita akan segera kehabisan tempat," kata Mohammad Shameem dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Di pusat kota Bhopal, proses kremasi korban Covid-19 telah meningkat dari yang awalnya puluhan tumpukan kayu menjadi lebih dari 50 tumpukan.

Para petugas kremasi mengatakan jika mereka mengkremasi lebih dari 110 orang pada hari Sabtu, bahkan ketika pemerintah menyebutkan jumlah total kematian virus Corona hanya 10 orang.

Baca Juga: Menghormati Musibah Kapal Selam KRI Nanggala-402, Sejumlah Gedung di Malaysia Nyalakan Lampu Merah Putih

“Virus itu menelan penduduk kota kami seperti monster,” kata Mamtesh Sharma.

Banyaknya jenazah yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memaksa krematorium untuk melewatkan upacara individu dan ritual lengkap yang diyakini umat Hindu untuk melepaskan jiwa dari siklus kelahiran kembali.

"Kami hanya membakar mayat saat mereka tiba. Seolah-olah kita berada di tengah perang,” ungkapnya.

Baca Juga: 2.000 Korban Meninggal Karena COVID-19 dalam 24 Jam Terakhir di India

Seorang wanita berduka atas kematian adik laki-lakinya yang berusia 50 tahun. Dia ditolak oleh dua rumah sakit dan meninggal saat sedang mencari rumah sakit yang menerimanya.

Dia menyalahkan Perdana Menteri Narendra Modi atas krisis yang terjadi di India tersebut hingga disorot dunia.

“Dia telah menyalakan pembakaran kayu di setiap rumah," serunya dalam video yang direkam oleh majalah The Caravan.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Asap Kremasi Tutupi Langit India, Kasus Kematian Akibat Virus Corona Melonjak Drastis" yang tayang pada 27 April 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Mela Puspita)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler