Lagi! Ditemukan Varian Baru Covid-19 di Kota New York

- 25 Februari 2021, 23:28 WIB
virus Corona (Covid-19).
virus Corona (Covid-19). /Pixabay

Portalbangkabelitung.com - Pandemi Covid-19 masih melanda banyak negara di dunia. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk menghentikan penyebaran.

Pada Rabu, 24 Februari 2021 para peneliti melaporkan ditemukan lagi varian baru Covid-19 di kota New York, Amerika Serikat.

Para penelit berpendapat, varian baru ini memiliki kesamaan dengan varian yang ditemukan di Afrika Selatan yaitu lebih dapat ditularkan dan tidak dapat dipecahkan.

Baca Juga: Wanita Berusia 23 Tahun Miliki 11 Anak Dalam Waktu 10 Bulan

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari Cirebon.Pikiran-Rakyat.com, varian baru Covid-19 tersebut dilaporkan saat ini sedang meningkat di Kota New York.

Berdasarkan keterangan dari para peneliti di Kolese Dokter dan Ahli Bedah Vagelos Universitas Columbia, Rabu, varian baru Covid-19, yang dikenal sebagai B.1.526.

Pertama kali diidentifikasi dalam sampel yang dikumpulkan di New York pada November, dan pada pertengahan Februari yang mewakili sekitar 12% kasus.

Baca Juga: Karakter Kartun Perempuan Harus Mengenakan Hijab, Aturan Baru di Iran

Adanya varian baru Covid-19 tersebut juga telah dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan secara online minggu ini oleh California Institute of Technology.

Namun, sejauh ini, tidak ada studi yang telah ditinjau oleh para ahli dari luar.

Para peneliti Columbia mengatakan, analisis database yang tersedia untuk umum tidak menunjukkan prevalensi tinggi varian baru Covid-19 yang baru-baru ini diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil dalam sampel kasus dari Kota New York dan sekitarnya.

Baca Juga: Pria Asal Malaysia Jadi Korban Pelecehan Seksual, Berikut Kronologisnya

“Sebaliknya, kami menemukan jumlah yang tinggi dari garis keturunan yang tumbuh di rumah ini,” kata Dr. Anne-Catrin Uhlemann, asisten profesor di divisi penyakit menular di Kolese Dokter dan Ahli Bedah Universitas Columbia, dalam sebuah pernyataan.

Studi di Columbia menemukan bahwa B.1.526 memiliki beberapa karakteristik yang mengkhawatirkan dengan B.1.351, varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan P.1., yang pertama kali diidentifikasi di Brasil.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa varian baru Covid-19 tersebut lebih resisten terhadap beberapa vaksin yang ada dari pada versi sebelumnya dari virus corona.

Baca Juga: Buntut Panjang Konflik Myanmar, Facebook Larang Militer Myanmar Gunakan Platformnya

Para peneliti mengatakan perhatian utama saat ini adalah perubahan di satu area protein lonjakan virus, yang disebut E484K, yang ada di ketiga varian.

Mutasi E484K dari varian Covid-19 diyakini dapat melemahkan respon imun tubuh terhadap virus.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang baru diluncurkan masih cenderung dapat menetralkan virus dan melindungi dari penyakit parah, bahkan untuk infeksi dengan varian baru Covid-19.

Pembuat vaksin juga bekerja untuk mengembangkan tembakan penguat untuk memerangi versi virus Covid-19 yang bermutasi.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul "Varian Baru Covid-19 Kembali Ditemukan di New York, Peneliti Sebut Lebih Resisten terhadap Beberapa Vaksin" yang tayang pada Selasa 23 Februari 2021***(Pikiran Rakyat Cirebon/Arman Muharam)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah