Kasus Pembunuhan Brutal Jurnalis Jamal Khashoggi Memasuki Babak Baru

- 2 Maret 2021, 19:06 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden. /Reuters/Tom Brenner

Baca Juga: Terjebak Dalam Hal Cinta Lokasi, Berikut Deretan Artis Yang cinlok Dengan sutradara!!!

Sementara pejabat Arab Saudi awalnya menyangkal peran apa pun dalam kematiannya, mereka kemudian berusaha menyalahkan operasi brutal yang gagal.

Mantan Presiden AS Donald Trump secara konsisten berusaha melindungi pemimpin Arab Saudi dari dampak di tengah protes yang meluas dengan memblokir rilis laporan CIA.

 

Meski sudah merilis laporan itu, pemerintahan Joe Biden mengatakan hubungan dengan Arab Saudi akan terus berlanjut tanpa gangguan.

Baca Juga: Hirup Peniti hingga Menembus Paru-paru Kirinya, Bocah 4 Tahun Tewas

Dirilis pada Jumat, laporan rahasia dari Direktur Intelijen Nasional (DNI) menyimpulkan bahwa penguasa de facto Kerajaan 'menyetujui' operasi di Istanbul untuk 'menangkap atau membunuh' Khashoggi.

"Kami mendasarkan penilaian ini pada kendali Putra Mahkota atas pengambilan keputusan di Kerajaan, keterlibatan langsung penasihat utama dan pengawal Muhammad bin Salman dalam operasi tersebut, dan dukungan Putra Mahkota untuk menggunakan tindakan kekerasan guna membungkam para oposisi di luar negeri, termasuk Khashoggi," bunyi laporan itu.

"Sejak 2017, Putra Mahkota memiliki kendali mutlak atas organisasi keamanan dan intelijen Kerajaan, sehingga sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti ini tanpa izin Putra Mahkota," tutur laporan tersebut.

Baca Juga: Apresiasi Jokowi yang Cabut Perpres Izin Investasi Miras, Mardani Ali: Jadikan Sebagai Pelajaran

Halaman:

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x