Portalbangkabelitung.com - Aksi kudeta oleh militer Myanmar masih terus berlangsung hingga saat ini.
Situasi di Myanmar makin hari main kian mencekam, tindak kekerasan terhadap para demonstran terus terjadi.
Pada Rabu, 3 Maret 2021 telah terjadi pembunuhan kepada 34 demonstran dan menangkap ratusan orang, termasuk wartawan yang sedang meliput.
Baca Juga: Golongan Darah A Berisiko Lebih Besar Tertular Covid-19
Dikutip Portalbangkabelitung.com dari pikiran-rakyat.com, jumlah kematian itu menjadi yang tertinggi sejak penggulingan pemimpin sipil Aung San Suu Kyii pada 1 Februari 2021 lalu.
Video yang beredar di media sosial juga menunjukkan aparat keamanan menembakkan ketapel ke arah demonstran, mengejar dan bahkan memukuli petugas ambulans.
Korban tewas diperkirakan lebih banyak, Suara Demokratik Burma,televisi independen dan layanan berita online, menghitung ada 38 kematian.
Baca Juga: Pembatasan Drastis karena Covid-19, Banyak Warga Korea Utara Kelaparan
Demonstran terus membanjiri jalan-jalan kota di seluruh Myanmar sejak junta militer merebut kekuasaan dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Jumlah demonstran tetap semakin banyak meski pasukan keamanan berulang kali menembakkan gas air mata, peluru karet, peluru tajam untuk membubarkan massa, dan menangkap pengunjuk rasa secara massal.