Diduga Menetap Secara Ilegal, 9 Warga Palestina Diusir Israel dari Yerusalem

- 5 Maret 2021, 23:08 WIB
Seorang wanita Palestina menangis di depan rumahnya yang dihancurkan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza.
Seorang wanita Palestina menangis di depan rumahnya yang dihancurkan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza. /Reuters/Suhaib Salem/

Portalbangkabelitung.com - Konflik antara Palestina dan Israel terus terjadi hingga saat ini. 

Baru-baru ini Otoritas Israel mendeportasi puluhan warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan kota Yerusalem.

Sebanyak 29 warga Palestina yang diusir menurut informasi dari Wadi Hilweh pada Kamis, 4 Maret 2021 kemarin.

Baca Juga: Kirim Rp1,4 M ke Pacarnya Menggunakan Tabungan Hidup Ibunya, Wanita ini Ditipu

 

“Keputusan Israel tersebut, termasuk mencegah 27 warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa dan lainnya memasuki Yerusalem, karena diduga menetap secara ilegal di kota itu,” ujar pihak Wadi Hilweh, dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com. 

Wadi Hilweh menambahkan bahwa pelarangan dan deportasi itu dilakukan, terlepas dari fakta bahwa warga Palestina tersebut lahir dan dibesarkan di Yerusalem.

Selain itu, dalam laporan bulanan yang memonitor pelanggaran Israel di Yerusalem, pihak Wadi Hilweh mengungkapkan bahwa penduduk setempat yang dideportasi telah mengajukan permohonan.

Baca Juga: Agar Suami Merasa Bersalah Tak Angkat Telepon, Seorang Ibu Tega Cekik Anaknya Sendiri

Sayangnya, permohonan terkait penyatuan keluarga yang telah diajukan berulang kali tersebut, tidak membuahkan hasil.

Laporan tersebut juga menambahkan bahwa otoritas Israel menghancurkan puluhan fasilitas di Yerusalem.

“20 fasilitas (bangunan) di Yerusalem dihancurkan, delapan di antarnya dihancurkan sendiri (oleh warga Palestina), menyusul keputusan dari Pemerintah Kota yang berwenang,” kata pihak Wadi Hilweh.

Baca Juga: Myanmar Makin Memanas, Tentara Pakai Tiktok untuk Ancam Bunuh Warganya Myanmar

Puluhan bangunan yang dihancurkan tersebut terletak di Silwan, Tire Baher, Sheikh Jarrah, Jabal Al Mukaber, dan Anata.

“Sekira 1.987 penduduk dan siswa Yahudi menyerang Al-Aqsa pada bulan lalu selama perayaan topeng purim mereka, sambil melakukan doa di sekitar Masjid suci,” ucap pihak Wadi Hilweh.

Berdasarkan catatan Pusat Informasi Wadi Hilweh, pasukan pendudukan melanjutkan penggalian di alun-alun Al-Buraq dan gerbang Al-Mughrabi, di dekat tembok barat Masjid.

Baca Juga: Situasi Makin Mencekam, WNI Dihimbau Tinggalkan Myanmar

“Pada hari Jumat, pasukan Israel terus menangkap dan mendeportasi warga Palestina dari Tepi Barat, mencegah mereka beribadah di Masjid Al-Aqsa, mendeportasi mereka dengan bus khusus ke pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota, dan menahan mereka selama beberapa jam,” tuturnya.

Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel menyerang biara dan gereja milik umat Katolik Roma di Yerusalem dengan membakar pintu-pintunya, dalam tiga kesempatan berturut-turut.

Pusat informasi juga mencatat pada bulan Februari 2021, total 135 penangkapan terjadi di Yerusalem, termasuk 39 anak di bawah umur dan 11 wanita.

“Penangkapan terjadi di kota-kota Issawiya dan At-Tur, juga di sekeliling jalan-jalan di Masjid Al-Aqsa,” kata pihak Wadi Hilweh.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Usai Dipaksa Jadi Tunawisma, 29 Warga Palestina Diusir Israel dari Yerusalem" yang tayang pada 5 Maret 2021***(Pikiran Rakyat/Eka Alisa Putri)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah