Eks Anggota Polisi Myanmar Ungkap Mendapatkan Perintah Untuk Bunuh Demonstran

- 10 Maret 2021, 20:34 WIB
Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan dalam demonstrasi antikudeta di Myanmar.
Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan dalam demonstrasi antikudeta di Myanmar. /Reuters/Stringer/

Portalbangkabelitung.com - Seorang mantan anggota kepolisian Myanmar, Tha Peng yang ikut menangani para demonstran antikudeta bulan Februari 2021 . 

Dinamika perpolitikan Myanmar bermula ketika militer Myanmar mengudeta presiden terpilih Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari 2021.

Aksi protes dilakukan di seluruh sudut Myanmar, unjuk rasa ini telah memakan banyak korban.

Baca Juga: Ingin Pernikahan Gratis, Wanita ini Mengaku Idap Kanker Payudara

 

Sepanjang protes menolak kudeta militer, sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-rakyat.com pada 10 Maret 2021, lebih dari 60 demonstran tewas akibat bentrokan dengan aparat. Sebanyak lebih dari 2.000 demonstran ditahan.

Militer menganggap demonstran telah merusak stabilitas dan keamanan nasional.

Tha Peng yang saat ini mengungsi di India mengungkapkan momen saat dia mendapatkan perintah dari militer untuk membunuh demonstran menggunakan senapan mesin.

Baca Juga: Bawa Warga Kampung Naik Helikopter Gratis! Pemulung ini Berhasil Menjadi Seorang Jutawan

Militer mengatakan agar dia tak ragu menembak demonstran sampai mati untuk menangani demonstrasi.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x