Junta militer Myanmar Menyewa Firma Hukum Untuk Menjelaskan Situasi ‘Nyata’ Kudeta Militer Myanmar

- 12 Maret 2021, 12:39 WIB
Ilustrasi polisi Myanmar sedang mengamankan jalannya unjuk rasa menentang aksi kudeta yang dilakukan junta militer.
Ilustrasi polisi Myanmar sedang mengamankan jalannya unjuk rasa menentang aksi kudeta yang dilakukan junta militer. /REUTERS

Portalbangkabelitung.com - Dinamika perpolitikan di Myanmar tak kunjung usai, situasi di Myanmar kini makin memanas.

Hal ini bermula ketika pemerintah militer Myanmar menggulingkan Aung San Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi diduga telah menerima pembayaran ilegal atau suap.

Baca Juga: Delapan Orang Tewas, Amnesty International: Militer Myanmar Adopsi Taktik Pertempuran Melawan Demonstran

Terbaru, Pemerintah junta militer Myanmar melobi keturunan Israel-Kanada dan ditawari bayaran yang fantastis.

Untuk membantu junta militer menjelaskan situasi ‘nyata’ kudeta militer Myanmar, Pelobi tersebut ditawari bayaran sebesar 2 juta dolar Amerika Serikat atau Rp28,7 miliar.

Sejak perdana menteri terpilih Aung San Suu Kyi ditahan oleh pada 1 Februari 2021 lalu, lebih dari 60 pendemo meninggal dan 1.900 orang ditangkap karena menetang pemerintah junta militer Myanmar.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Izinkan Calon Jamaah Luar Negeri Melakukan Ibadah Mulai 1 November 2021

Tidak hanya Aung San Suu Kyi, para jenderal Myanmar juga menahan para pimpinan sipil lainnya demi melancarkan aksi kudeta militer.

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com, Ari Ben-Menashe dan firma hukumnya, Dickens & Madson Canada, akan mewakili pemerintah junta militer Myanmar di Washington.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x