Para Buruh Myanmar Disekap di Dalam Pabrik Agar Tidak Ikut Demonstrasi

- 13 Maret 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi buruh.
Ilustrasi buruh. /Pixabay/Marko Lovric/

Di sisi lain, juru bicara GY Sen menampik tuduhan mereka telah mengurung para pekerjanya di pabrik agar tidak berdemonstrasi.

Baca Juga: Myanmar Makin Memanas, Rusia Siap Turun Tangan

Menanggapi isu ini, Primark sebagai pihak yang bekerja sama dengan GY Sen berjanji akan berkoordinasi dengan penyuplainya itu.

"Jika diperlukan, mungkin akan melibatkan pihak ketiga yang terpercaya. Jika memang ada aturan etik yang dilanggar GY Sen, maka kami akan bersama-sama mengatasi isu ini," sebut pernyataan resmi Primark.

Primark juga menyatakan komitmennya untuk berpihak terhadap para buruh.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia 13 Maret 2021: Capai 119 Juta Kasus

"Kami percaya bahwa adalah tanggung jawab kami untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung buruh yang terlibat dalam rantai produksi."

Para buruh mengatakan, GY Sen sudah sering bermasalah dalam memperlakukan buruh yang bekerja untuknya.

Sebelum isu kudeta, isu lain yang jadi keluhan para buruh GY Sen adalah beban kerja yang berlebihan dan ancaman pemecatan jika menolak lembur.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat-com dengan judul "Cegah Ikut Demonstrasi, Ribuan Buruh Garmen Myanmar Dikurung di Pabrik" yang tayang pada 13 Maret 2021***(Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu)

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah