Terciduk Menggunakan Ganja, 5 Anggota Staf di Gedung Putih Dipecat

- 23 Maret 2021, 21:35 WIB
Gedung Putih, Joe Biden, memecat 5 karyawan karena penggunaan ganja sebelumnya dalam perombakan besar.
Gedung Putih, Joe Biden, memecat 5 karyawan karena penggunaan ganja sebelumnya dalam perombakan besar. /The Hill/

Portalbangkabelitung.com - Baru-baru ini pemerintahan Joe Biden memecat lima karyawan karena penggunaan ganja.

Lima karyawan tersebut merupakan anggota staf di Gedung Putih, mereka diminta untuk mengundurkan diri setelah terungkap menggunakan ganja.

Lima karyawan tersebut dibebaskan dari pekerjaan mereka sementara banyak orang lainnya diperintahkan untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Kafe di Dubai Mendapat Kecaman Setelah Jual Minuman Menggunakan Botol Bayi, Berikut Alasannya

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Pangandaran.com, ganja diketahui legal pada 15 negara bagian Amerika Serikat, termasuk Washington D.C,.

Namun, meskipun demikian, kepemilikan ganja masih ilegal di bawah hukum federal yang dapat menimbulkan kesulitan bagi mereka yang ingin lulus pemeriksaan keamanan.

Sebuah laporan oleh The Daily Beast menyatakan bahwa seorang mantan pegawai tanpa nama dari pemerintahan Biden membagikan pengalamannya.

Baca Juga: Politisi Malaysia Aniaya Wanita Karena Hutang, Berikut Kisahnya

"Ada panggilan telepon langsung dengan staf yang berpengaruh, saya diminta untuk mengundurkan diri,” ujarnya.

Ia pun mengatakan bahwa tidak ada kebijakan yang jelas mengenai batas-batas penggunaan ganja tersebut.

"Tidak ada yang pernah dijelaskan, kebijakan tidak pernah dijelaskan, ambang batas untuk apa yang dapat dimaafkan dan apa yang tidak dapat dimaafkan tidak pernah dijelaskan,” katanya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Tengah Perang, Rumah Sakit di Yaman Kewalahan

Tak lama setelah laporan itu terungkap, sekretaris pers Presiden Biden Jen Psaki melalui halaman Twitter-nya mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja dengan dinas rahasia untuk memperbarui kebijakan.

"Kami mengumumkan beberapa minggu lalu bahwa Gedung Putih telah bekerja sama dengan dinas keamanan untuk memperbarui kebijakan guna memastikan bahwa penggunaan ganja di masa lalu tidak secara otomatis mendiskualifikasi staf dari tugas di Gedung Putih,” ujar Psaki.

Akibatnya, lebih banyak orang yang akan melayani dengan tingkat penggunaan narkoba yang rendah baru-baru ini.

Baca Juga: Perayaan Hindu Kumbh Mela 12 Tahun Sekali, Dikhawatirkan Membuat Kasus Covid-19 di India Mengalami Lonjakan

"Intinya begini; dari ratusan orang yang dipekerjakan, hanya lima orang di Gedung Putih yang tidak lagi dipekerjakan karena kebijakan ini,” ungkapnya.

Seorang mantan juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Tommy Vietor mengatakan kepada The Daily Beast bahwa tidak masuk akal untuk memeriksa kandidat yang menggunakan ganja sebelumnya.

Ia menambahkan, penggunaan narkoba hendaknya tidak digunakan untuk menentukan apakah seseorang dapat dipercaya menangani informasi yang menjadi kepentingan keamanan nasional.

Diketahui selama masa kepresidenan sebelumnya, pemecatan telah dilakukan setelah diketahui bahwa mereka telah menggunakan ganja.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangadaran.com dengan judul "5 Pegawainya Terciduk Menggunakan Ganja, Joe Biden Lakukan Pemecatan dan Perombakan Besar" yang tayang pada 22 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Pangadaran/Dahelia Saputri)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah