Tembaki Warga Saat Sedang Melayat, Junta Militer Myanmar Makin Kejam

- 29 Maret 2021, 14:30 WIB
Pengunjuk rasa Myanmar melakukan protes atas meninggalnya Kyal Sin (19) pasca ditembak aparat, 4 Maret 2021.
Pengunjuk rasa Myanmar melakukan protes atas meninggalnya Kyal Sin (19) pasca ditembak aparat, 4 Maret 2021. //Stringer via Reuters

Satu orang tewas ketika tentara melepaskan tembakan ke sekelompok demonstran di dekat ibu kota Naypyitaw.

Baca Juga: Laporan Perlakuan Sewenang-Wenang Terhadap Tahanan Muslim Uighur, PBB Menjalin Komunikasi dengan China

Sedikitnya 114 orang termasuk enam anak berusia antara 10-16 tahun tewas pada Sabtu, 27 Maret.

Pelapor khusus PBB untuk Myanmar mengatakan tentara melakukan 'pembantaian massal' dan meminta dunia untuk mengisolasi junta dan menghentikan aksesnya ke senjata.

Kritik dan sanksi asing yang dijatuhkan oleh beberapa negara Barat sejauh ini gagal mempengaruhi para pemimpin militer Myanmar.

Baca Juga: Penembakan di Pantai Virginia, Bintang Bad Girls Club Tewas dan Delapan Orang Terluka

Hari Sabtu, 27 Maret merupakan pembantaian paling tinggi sejak junta menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.

"Jet militer telah menewaskan sedikitnya tiga orang dalam serangan di sebuah desa yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata dari minoritas Karen," kata sebuah kelompok masyarakat sipil pada Minggu.

Juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk mengomentari pembunuhan atau pembantaian itu.

Baca Juga: Penikaman di Perpustakaan, Seorang Wanita Tewas dan Enam Orang Terluka

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah