Negara ASEAN Mendesak Menghentikan Aksi Kudeta Militer di Myanmar

- 18 April 2021, 12:05 WIB
Jendral Myanmar, Min Aung Hlaing bakal injakkan kaki di Jakarta. /Instagram @theirrawaddy/setneg.go.id
Jendral Myanmar, Min Aung Hlaing bakal injakkan kaki di Jakarta. /Instagram @theirrawaddy/setneg.go.id /

Para politikus pro demokrasi, termasuk para anggota parlemen yang difulingkan, mengumumkan pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) pada Jumat, termasuk Suu Kyi dan para pemimpin etnis minoritas dan protes anti kudeta.

NUG menyatakan diri sebagai otoritas politik yang sah. Mereka telah menyerukan pengakuan internasional dan ASEAN untuk menolak partisipasi Min Aung Hlaing dalam pertemuan tersebut dan mengundang NUG sebagai gantinya.

 

Perwakilan dari NUG tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Belum Ada Kejelasan Kasus Penangkapan Nelayan Aceh, LSM Minta Polisi Segera Rilis Kasus

Sebelumnya, Brunei Darussalam yang kini menjabat sebagai ketua ASEAN pada Senin, 5 April 2021 menginisiasi agar para pemimpin Asia Tenggara segera mengadakan pertemuan darurat.

 Namun Indonesia sendiri sebelumnya sudah mendorong adanya solusi dari konflik di Myanmar.

Bersama Malaysia, Brunei resmi meminta agar melakukan persiapan yang diperlukan demi terselenggaranya pertemuan yang akan diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta.


Permintaan ini ada usai Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah bertemu.

"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," kata pernyataan mereka

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah