Network
Portalbangkabelitung.com- Kementerian Luar Negeri China menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai negara perusak tatanan dunia.
Hal itu akibat Rusia yang mengecam tatanan berbasis aturan yang dipromosikan Barat.
Baca Juga: Update Proses Evakuasi KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali, 1 Korban Ditemukan Meninggal Dunia
"AS yang 'mengundurkan diri dari kelompok' dan menerapkan sanksi, ancaman militer terhadap negara lain, adalah perusak terbesar tatanan dunia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing, Selasa, 29 Juni 2021, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Tatanan dunia tidak hegemonik atau dibuat oleh klik yang dipimpin AS. Semua negara harus mempraktikkan multilateralisme yang nyata, mendorong demokratisasi hubungan internasional dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” ujarnya.
Baca Juga: Bamsoet Khawatir Karena Indonesia Masuk 'Segitiga Emas' Peredaran Narkoba
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan perintah berbasis aturan tidak memiliki konten khusus, yang memungkinkan tuduhan "pelanggaran aturan" ketika bertentangan dengan keinginan Barat.
"Semakin kurang spesifik yang mereka dapatkan, semakin bebas tangan mereka untuk melakukan praktik sewenang-wenang menggunakan taktik kotor sebagai cara untuk menekan pesaing,” tulis Lavrov dalam sebuah artikel di harian Rusia Kommersant.
Baca Juga: Banyak Ahli Yang Sarankan Pakai Masker 2 Lapis, Satgas Covid : Jangan Gabungkan !
Wang Wenbin juga mengatakan hubungan Rusia-China telah memasuki periode terbaik dalam sejarah.
