Network
Portalbangkabelitung.com- Sebagai Negara Kecil, Brunei Darussalam juga dikelilingi oleh negara-negara dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi seperti Malaysia, Filipina, serta Indonesia.
Meski pemberitaan mengenai Brunei Darussalam jarang muncul di media internasional.
Sultan Hassanal Bolkiah terlihat sangat serius dalam menyikapi Covid-19.
Penanganan yang genting diambil oleh Sultan Hassanal Bolkiah membuat angka kasus Covid-19 mencapai 309 kasus dari 437.000 populasi Brunei Darussalam.
Baca Juga: Ganti Nama Jadi PPKM Level 4, Polda Metro Pastikan Tetap Lakukan Penindakan Sesuai Arahan Pemerintah
Pihak otoritas Brunei Darussalam melalui perintah Sultan Hassanal Bolkiah juga menelusuri dan memeriksa semua pelabuhan.
Ketika kasus terkonfirmasi Covid-19 pertama kali terjadi di Brunei, para pejabat mengumumkan peraturan isolasi mandiri selama dua minggu kepada warga Brunei yang datang dari luar negeri.
Baca Juga: Walau Masih Terkatung-Katung LIB Masih Optimis Liga 1 Dapat Diselenggarakan Setelah PPKM Berakhir
Jika aturan tersebut tidak dipatuhi, warga Brunei harus membayar denda sebesar 10 ribu dollar AS atau penjara selama enam bulan.
Di pertengahan Maret 2020, ketika wabah ini mulai terjadi di Indonesia, pemerintah Brunei sudah menghentikan semua pendatang asing yang masuk.
Langkah lain yang diambil oleh Sultan Hassanal Bolkiah adalah menutup restoran, masjid, dan meniadakan acara pesta pernikahan.
Mengutip East Asia Forum, dijelaskan Brunei Darussalam dengan cepat menyusun alokasi anggaran yang besar bahkan membuat aplikasi khusus yang harus diikuti oleh 90 persen warga.
Bersama dengan pejabat lain Sultan Hassanal Bolkiah melakukan kampanye besar-besaran kepada warga tentang cara memerangi virus corona.
Baca Juga: Sinopsis Gopi ANTV Tayang 24 Juli 2021: Ahem Bahagia Mendengar Pengakuan Tulus Gopi
Lebijakan ini disambut secara positif oleh warganya, kerja keras dari Sultan Hassanal Bolkiah membuat Brunei Darussalam belum pernah lagi melaporkan kasus terbaru dari Covid-19 sejak awal Juli 2021.***
