Portalbangkabelitung.com-Navi Pillay selaku mantan kepala hak asasi PBB dikabarkan menjadi orang yang memimpin penyelidikan terbuka PBB terhadap pelanggaran sistematis Israel terhadap wilayah Palestina yang diduduki.
Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyebut bahwa Pillay memimpin penyelidikan itu demi meneliti pelanggaran dan akar penyebab dalam konflik antara Israel dan Palestina selama beberapa dekade.
Diketahui diskusi untuk mengadakan penyelidikan oleh PBB dimulai selama sesi khusus yang berfokus terhadap lonjakan kekerasan antara Israel dan Palestina pada Mei lalu.
Komisi Penyelidikan (COI) adalah tingkat tertinggi yang dapat diperintahkan oleh Dewan Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Walau Masih Terkatung-Katung LIB Masih Optimis Liga 1 Dapat Diselenggarakan Setelah PPKM Berakhir
Dewan ini kemudian memutuskan untuk membentuk komisi penyelidikan internasional independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Termasuk semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki.
Baca Juga: Atasi Batuk Kering Dengan 4 Cara Alami Berikut!!
Komisi tersebut ditugaskan untuk menyelidiki semua akar penyebab ketegangan yang berulang, ketidakstabilan dan berlarut-larutnya konflik, termasuk diskriminasi dan represi sistematis berdasarkan identitas nasional, etnis, ras atau agama.