Klarifikasi Soal Kebijakan Privasi Barunya, WhatsApp Sempat Sindir Aplikasi Lain

- 20 Februari 2021, 21:19 WIB
Kebijakan baru dari WhatsApp ///Aplikasi WhatsApp
Kebijakan baru dari WhatsApp ///Aplikasi WhatsApp /

Portalbangkabelitung.com - WhatsApp, aplikasi layanan komunikasi itu akan klarifikasi terkait kebijakan privasinya.

Kebijakannya dianggap melanggar privasi penggunanya dan sempat heboh di di kalangan pengguna aplikasi tersebut.

Anak perusahaan Facebook itu menjelaskan bagaimana pengguna dapat membaca kebijakan baru dan mempelajari bagaimana bisnis dan pesan pribadi memiliki standar privasi yang ditangani secara berbeda.

Baca Juga: Serasa Punya Asisten, 50 Perintah Google Assistant Ini Sangat Membantu

Hal itu disampaikannya pada hari Kamis 18 Februari 2021.

Kebijakan privasi tersebut menyangkut bisnis di WhatsApp dan bagian mana dari data yang dapat diakses oleh mereka.

Sebagian besar pesan WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, artinya pesan tersebut hanya dapat diakses oleh orang yang benar-benar berbicara.

Data dalam pesan bisnis dapat digunakan untuk tujuan komersial seperti penargetan iklan di Facebook, dan beberapa di antaranya juga disimpan di server Facebook.

Baca Juga: Ternyata Pemanasan Global Berkurang Saat Nonaktifkan Kamera Zoom Meeting, Berikut Alasannya

Kebijakan privasi WhatsApp adalah upaya untuk menjelaskan perubahan tersebut, tetapi banyak pengguna yang akhirnya salah mengartikan terhadap maksud dari WhatsApp.

Menjelang peluncuran baru 15 Mei, WhatsApp berencana untuk menawarkan pengguna kemampuan untuk meninjau kebijakan privasi baru ini di dalam aplikasinya.

Mereka sudah mencoba meyakinkan pengguna melalui fitur Status WhatsApp, tetapi sekarang WhatsApp akan menyertakan spanduk untuk menarik penjelasan kebijakan baru tersebut.

Baca Juga: Tips Tingkatkan Nilai Tinggi di SKD CPNS 2021

Pihak WhatsApp mengatakan pada akhirnya akan mengingatkan pengguna untuk membaca kebijakan baru dan menerimanya untuk terus menggunakan aplikasi juga.

WhatsApp juga mencatat bahwa bisnis membayar hak untuk menggunakan WhatsApp untuk menjangkau pelanggan, dan itulah salah satu cara WhatsApp dapat menyediakan aplikasinya secara gratis.

Fitur utama WhatsApp tetap bersifat pribadi seperti biasa. Namun tentunya tidak sepribadi yang dipikirkan beberapa pengguna.

Baca Juga: Lahir Berkepala Dua, Anak Sapi ini Disembah Warga

WhatsApp mulai membagikan beberapa informasi pribadi seperti nomor telepon dan foto profil dengan Facebook pada tahun 2016 untuk meningkatkan rekomendasi teman dan iklan di aplikasi.

Maksud WhatsApp dalam pengulangan perubahan kebijakan ini seperti meminta maaf.

Tetapi WhatsApp juga berhasil menyelinap menggali di perusahaan lain yang senang akan kemunduran WhatsApp melalu pernyataan ini.

Whatsapp mengatakan, "Selama waktu ini, kami memahami beberapa orang mungkin memeriksa aplikasi lain untuk melihat apa yang mereka tawarkan. Kami telah melihat beberapa pesaing kami mencoba lolos dengan mengklaim bahwa mereka tidak dapat melihat pesan orang jika sebuah aplikasi tidak menawarkan enkripsi ujung ke ujung secara default, itu berarti mereka dapat membaca pesan Anda".

Aplikasi lain mengatakan bahwa mereka lebih baik karena mengetahui informasi yang lebih sedikit daripada WhatsApp. Kami yakin orang-orang mencari aplikasi agar dapat diandalkan dan aman, meskipun itu mengharuskan WhatsApp memiliki beberapa data terbatas. Kami berusaha keras untuk mempertimbangkan keputusan yang kami buat dan kami akan terus mengembangkan cara baru untuk memenuhi tanggung jawab ini dengan informasi yang lebih sedikit, tidak lebih", tambahnya WhatsApp.

WhatsApp secara tidak langsung menyindir Telegram dan Signal yang tampaknya mendapat manfaat dari masalah yang dialami WhatsApp terhadap kepercayaan penggunanya.

Artikel ini telah terbit di media Kabar Besuki dengan judul "WhatsApp Meminta Maaf kepada Para Penggunanya, Sempat Sindir Telegram dan Signal" yang tayang pada Sabtu, 20 Februari 2021.***
(Kabar Besuki/Ken Affila Syach Maulana)

 

Editor: Ryannico

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah