Facebook Kembali Ke Meja Perundingan Setelah Blokir Media Australia, Scott Morrison : Saya Senang

- 21 Februari 2021, 19:40 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck /CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck/

Portalbangkabelitung.com - Facebook Inc baru-baru ini memblokir media berita Australia.

Pada 20 Februari 2021, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Facebook Inc kembali ke meja perundingan, setelah raksasa teknologi itu pekan ini memblokir berita dari situs-situs negara itu.

Keputusan Facebook mengundang amarah yang meluas karena menghentikan warga Australia berbagi berita di situs dan melucuti halaman outlet berita domestik dan asing juga menghapus beberapa akun pemerintah negara bagian dan departemen darurat.

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari laman Jakselnews.com, Morrison mengatakan pada konferensi pers di Sydney bahwa perusahaan itu untuk sementara berteman dengan kami lagi.

Baca Juga: Facebook Blokir Media Australia, Josh Frydenberg Mengutuk Platform Tersebut

"Yang membuat saya senang adalah bahwa Facebook kembali ke meja perundingan lagi." lanjutnya.

Secara terbuka Facebook mengindikasikan tidak ada perubahan dalam penentangannya terhadap undang-undang yang diusulkan yang mewajibkan platform media sosial untuk membayar tautan ke konten berita. Morrison tidak ditanyai tentang itu.

Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah berbicara dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan pembicaraan lebih lanjut diharapkan selama akhir pekan. Tidak jelas apakah pembicaraan itu telah terjadi.

Baca Juga: Kasihan, Warga Australia akan Alami Pembatasan Aktivitas di Facebook

Kebuntuan terjadi ketika Australia bersumpah untuk terus maju dengan undang-undang penting tersebut, yang dapat menjadi preseden global karena negara-negara seperti Kanada menyatakan minatnya untuk mengambil tindakan serupa.

Undang-undang Australia, yang akan memaksa Facebook dan Google Alphabet Inc untuk mencapai kesepakatan komersial dengan penerbit Australia atau menghadapi arbitrase wajib, telah membebaskan majelis rendah parlemen dan diharapkan akan disahkan oleh Senat dalam minggu depan.

Menteri Kanada Steven Guilbeault mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya akan mengadopsi pendekatan Australia saat menyusun undang-undang sendiri dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Facebook Melarang Semua Grup dan Halaman yang Ditautkan Ke Konspirasi QAnon

Google, yang awalnya mengancam akan menutup mesin pencarinya di Australia, telah mengumumkan sejumlah kesepakatan pemberian lisensi sebelumnya selama seminggu terakhir, termasuk perjanjian global dengan News Corp.

Langkah Facebook berdampak langsung pada lalu lintas ke situs baru Australia, menurut data awal dari perusahaan analitik yang berbasis di New York, Chartbeat.

Total lalu lintas ke situs berita Australia dari berbagai platform turun sejak sehari sebelum pelarangan sekitar 13 persen di dalam negeri.

Artikel ini telah terbit di media Jaksel News dengan judul "Blokir Situs Berita Australia, Facebook Kembali ke Meja Perundingan" yang tayang pada Minggu, 21 Februari 2021.***
(Jaksel News/A.S. Pamuji)

Editor: Ryannico

Sumber: Jaksel News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah