Informasi yang diterima biasanya akan digunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau bahkan memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.
Seperti yang diungkapkan Nur Fitriana dalam sebuah webinar, pelaku phising menyasar orang tua, siswa bahkan guru yang masih minim dengan literasi digital.
Baca Juga: Setelah Instagram, Kini TikTok Juga Siapkan 2 Fitur Untuk Orang-Orang Dengan Gangguan Makan
Situs yang ditawarkan kepada mereka kebanyakan iming-iming hadiah berupa kuota gratis atau potongan belanja online. Iming-iming tersebut dapat membawa pengguna ke situs itu dan memberikan data pribadi.
Tampilan situs phising dibuat semirip mungkin dengan situs resmi. Meskipun begitu, media sosial Facebook, Instagram serta WhatsApp sudah memasang fitur untuk melindungi pengguna dari phising.
Kejahatan yang mulai merebak ini akan ditanggulangi oleh Siberkreasi dan Kementerian Kominfo dalam bentuk kegiatan rutin webinar tentang edukasi hal-hal yang berkaitan dengan kejahatan siber.
Artikel ini telah terbit di media Jaksel News dengan judul "Hati-Hati Buka Situs Prakerja! Bisa Jadi Itu Phising" yang tayang pada Kamis, 25 Februari 2021.*** (Jaksel News/Rahma Annisa)