Dorong Digitalisasi, Pemerintah Akan Dihentikan Layaan Siaran Televisi Analog Tahun 2022, Siap-siap Ganti TV!

- 15 Maret 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi Televisi.
Ilustrasi Televisi. //PIXABAY

Portalbangkabelitung.com- Pemerintah lakukan trobosan baru dalam mendukung digitalisasi penyiaran di Indonesia. Pemerintah pun telah meresmikan akan memberhentikan layanan televisi anaog mulai tahun 2022 mendatang.

Hal ini pun langsung ditanggapi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli mengatakan hal ini memberikan dampak positif bagi ekonomi masyrakat khusunya di Indonsia.

"Ini kan kalau kita lihat misalnya masyarakat menggunakan TV analog, artinya kita tidak masuk ke teknologi digital. Maka fitur-fitur, kemudian kualitas gambar itu juga menjadi sangat seperti saat ini, terbatas, tidak maksimal," ujar Dirjen PPI Kementerian Kominfo, dikutip dari laman resmi Kominfo Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Sosok Perempuan dari Rengasdengklok Tergelak Tewas Mengenaskan di Tepi Jalan, Didiga Dibunuh!

Selain itu, Pemerintah telah melakukan penyiaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) akan berakhir di tanggal 2 November 2022. Pada waktu yang bersamaan masyarakat akan menikmati layanan televisi digital secara nasional.

Selain itu, Ramli juga mengajak masyarakat untuk segera beralih menggunakan televisi digital seandainya budget sudah memiliki budget yang cukup, namun seandainya belum, maka dapat menggunakan alternatif yang namanya set top box.

"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mengecek, coba cek TV-nya masing-masing, lihat, sudah digital atau belum. Kalau belum, dua alternatifnya kalau punya budget tukar TV ke digital, tapi kalau tidak punya budget maka gunakan yang namanya set top box, jelasnya.

Baca Juga: Innalilahi, Habib Musthofa bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia Saat Baca Maulid


Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan set top box merupakan suatu alat yang bisa diterapkan ke perangkat televisi, sehingga perangkat yang analog secara otomatis berubah ke digital.

"Harganya (alat set top box) di pasaran bisa 150 ribu sampai 250 ribu, tapi intinya sama dengan kalau kita beli pulsa bulanan, "ujarnya.

Tujuan peralihan ini tentu saja dalam rangka meningkatkan kualitas konten yang bisa dinikmati masyarakat.

"Jadi saya ingin mengajak masyarakat segera beralih ke digital juga, karena banyak sekali konten-konten yang ditawarkan oleh stasiun TV sekarang secara simultan yang sudah digital. Saya mendapat laporan terus dari stasiun TV bahwa dia sudah membuka digital di daerah mana saja dan begitu saya cek bagus sekali, " ujarnya.

Baca Juga: Wah! Fadli Zon Meminta Habib Rizieq Dibebaskan Sebelum Bulan Ramadhan, Disindir Ferdinand Hutahaean

Selain itu kata Ramli, keuntungan lain dari aspek teknologi terjadi secara signifikan.

"Karena kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV," jelasnya.

Baca Juga: Lucu! Saat di Warkop, Anies Baswedan Didoakan Segera Jadi Pejabat Eselon oleh Warga yang Tidak Mengenalnya

Ia mengibaratkan dengan layanan 5G pada jaringan seluler yang membuat kecepatan semakin tinggi.

Baca Juga: Jutaan Masyarakat Sudah Jalani Vaksinasi, Menkes Targetkan 1,5 Juta Jiwa Per Hari

"Saat ini masyarakat keluhannya hanya satu, sinyal internet jelek dan seterusnya, antara lain karena frekuensi kita terbatas," papar Dirjen Ramli.
Keuntungan lain juga terlihat dari segi ekonomi, misalnya jika 10% broadband internet bertumbuh, akan ada dampak sekitar 1,25% untuk pertumbuhan ekonomi.

"Ini kan sebetulnya spektakuler dan sekarang kita rasakan ketika semua orang yang berhenti berkegiatan seperti di mall tutup, tempat wisata tutup dan lain-lain, tapi yang namanya perdagangan online jalan terus, karena apa? Karena internet," katanya.

Menurut Dirjen Ramli, salah satu sektor yang tidak sesuai dengan keinginan pandemi Covid-19 adalah akses ekonomi melalui jaringan telekomunikasi.

Baca Juga: Terkait Kasus Aliran Hakekok, Ketua MUI Temui Pimpinannya di Polres, Penganutnya Akan Dibina

"Kita bisa menyaksikan sekarang begitu banyak mungkin jutaan orang yang mungkin tidak punya pekerjaan, jadi punya pekerjaan minimal jadi driver gojek. Kalau kita masih (jaringan seluler) 2G atau 3G, gak mungkin ada Gojek yang bisa bekerja dengan fasilitas online seperti itu," tandasnya.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Galamedia New dengan judul "Siap-siap Ganti TV! Pemerintah Akan Berhentikan Layanan TV Analog Mulai 2 November 2022, Begini Penjelasannya" yang tayang pada 15 maret 2021.*** (Galamedia News/Rizwan Suadi)

 

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah