Barkah Koordinator BEM Babel Minta Mulkan Bupati Bangka Jadikan Wilayah Bedukang sampai Tuing Zero Tambang

- 31 Agustus 2021, 00:30 WIB
Barkah Koordinator BEM Babel Minta Mulkan Bupati Bangka Jadikan Wilayah Bedukang sampai Tuing dihentikan dan jadi Zero Tambang atau aktifitas tambang tersebut Tutup.
Barkah Koordinator BEM Babel Minta Mulkan Bupati Bangka Jadikan Wilayah Bedukang sampai Tuing dihentikan dan jadi Zero Tambang atau aktifitas tambang tersebut Tutup. /Portalbangkabelitung.Com/

Portalbangkabelitung.com- Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bangka Belitung (Babel) menanggapi terkait pertambangan yang ada di Bangka Belitung terutama Kabupaten Bangka.

Barkah selaku Koordinator BEM Babel yang saat ini menjalani studi di Polman Babel menegaskan beberapa hal terkait tambang.

Barkah menegaskan jika tidak ada aktifitas penambangan yang tidak merusak alam, baik di darat maupun di lautan.

Baca Juga: Audiensi KM UBB, Mahasiswa Kecewa Gubernur Belum Juga Menemui, Sebut akan Lakukan Aksi Lebih Besar

Sudah lebih dari 300 tahun aktifitas penambangan timah berlangaung di bumi Bangka dan Belitung.

Bukti nyata yang dapat dilihat hari ini adalah banyaknya kolong-kolong bekas galian timah yang dibiarkan terbuka, rusaknya terumbu karang yang menjadi tempat hidupnya ikan-ikan di lautan.

Rencana reklamasipun tidak konsisten dilakukan oleh pemilik usaha pertambangan, baik dari PT Timah maupun mitranya sebagai dan selaku pelaku usaha. 

Baca Juga: Viral Video Mahasiswa UBB Dianggap Tak Sopan di Depan Wagub Babel Abdul Fatah, Warganet: Tidak Beradab

Mereka hanya mengkeruk timah sebagai mineral hasil bumi Bangka Belitung namun setelah itu meninggalkan dan tidak totalitas bertanggungjawab dengan apa yang telah diperbuat.

Lagi-lagi, disini masyarakat yang dirugikan.
Hilangnya kesuburan di wilayah laut, laut menjadi dalam dan berlumpur sehingga menyebabkan permukaan laut menjadi keruh.

Belum lagi efek adanya pertambangan di wilayah laut juga menyebabkan abrasi di wilayah pesisir pantai.

Baca Juga: Alasan Amanda Manopo 'Ikatan Cinta' Tak Lagi Ingin Kerja Sama dengan Arya Saloka

Tidak adanya restorasi hutan bakau sebagai pembugaran kembali di wilayah pesisir untuk meminimalisir terjadinya abrasi di wilayah pantai.

Jika melihat efek jangka panjang, bukan tidak mungkin daratan Babel akan tenggelam sebab aktifitas pertambangan.

Saat ini masyarakat Bedukang sampai Tuing diiming-imingi kompensasi yang dirasa tidak sebanding dengan keindahan alam yang akan dirusak, juga tidak akan menjamin kesejahteraan masyarakat pesisir.

Baca Juga: Harris Vriza dan Cut Syifa Dijodohkan Netizen, Nyusul Rizky Billar dan Lesti Kejora?

Belum lagi jika nantinya kompensasi terhenti, masyarakat akan sangat dirugikan oleh hal tersebut.

Wilayah lautan mereka telah dikeruk timahnya yang menyebabkan rusaknya ekosistem di wilayah laut sehingga ikan-ikan di laut mereka berkurang dan mengakibatkan nelayan kesulitan untuk mencari sumber penghidupan dari laut.

"Dari beberapa sumber yang saya mintai keterangannya, mereka mengatakan bawa saat masyarakat menuntut keadilan terhadap nelayan terdampak pertambangan kepada Bupati, Bupati seolah tidak tahu-menahu dan melemparkan persoalan ini langsung ke Gubernur, " terang Barkah.

Baca Juga: Link Nonton Drama Police University Episode 7 Sub Indo, Tayang Malam ini Jam 21.30 WIB

Namun hari ini(30 Agustus 2021) Bupati Bangka yang mengadakan rapat dengar pendapat(RDP) bersama beberapa pimpinan daerah, pihak penambang juga perwakilan nelayan.

Tetapi disisi lain pemerintah seolah menutup diri terhadap Mahasiswa dan pihak akademisi sebagai kaum intelektual untuk memberi pandangan sebagai pertimbangan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.

Berdasarkan rilisan hasil RDP hari ini, Koordinator BEM Babel ini menangkap informasi bahwa Bupati Bangka Mulkan seolah menjadi pahlawan yang melindungi penambang baik dari PT Timah maupun mitranya selaku pelaku usaha. 

Baca Juga: Warganet Dukung Kesepakatan PRMN yang Ubah Istilah Koruptor Menjadi Maling, Rampok, dan Garong Uang Rakyat

Bupati Mulkan menjamin tidak akan terjadi konflik agar pelaku usaha pertambangan dapat dengan leluasa melakukan aktifitas penambangan tanpa diganggu oleh masyarakat, dan saat masyarakat mulai bergejolak bukan tidak mungkin masyarakat akan dibenturkan lagi dengan aparat kepolisian sehingga terciptalah konflik horizontal.

Barkah menyampaikan dirinya selaku Koordinator BEM Se-Bangka Belitung memberikan tantangan kepada Bupati Bangka Mulkan dan PT Timah selaku pelaku usaha untuk mampu menjamin bahwa tidak akan terjadi konflik horizontal antar masyarakat, dan mampu menjamin ekonomi berkelanjutan sebagai upaya kesejahteraan masyarakat pesisir.

Baca Juga: Rizky Billar Sesalkan Dirinya dan Singgung Sifat Asli Lesti Kejora Usai Menikah: Harusnya Dulu....

"Kalau dirasa Bupati Bangka, Mulkan tidak mampu menjamin dua hal tersebut, saya selaku Koordinator BEM Babel meminta agar sepanjang wilayah Bedukang sampai Tuing ditiadakan aktifitas pertambangan (zero tambang) atau DITUTUP," tutur Barkah.***

Editor: Abdul Fakih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah