Mengenal Suku Lom Bangka Belitung yang Mendiami Desa Mapur, Air Rabik, Dusun Pejem, Dusun Tuing dan Belinyu

- 20 Januari 2023, 13:00 WIB
Bangka Belitung
Bangka Belitung /Portalbangkabelitung.com/Noviana/Portalbangkabelitung/Noviana

Portalbangkabelitung.com- Mengenal suku Lom Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang memiliki keunikan dan sejarah penting. 

Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku yang ada. Salah satunya adalah suku Lom yang mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia.

Suku Lom adalah salah satu suku tertua di Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel). Suku ini mendiami Desa Mapur di Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Provinsi Babel.

Baca Juga: Mengenal Suku Sawang, Salah Satu Suku Asli di Pulau Belitung

Suku Lom dimaknai sebagai kelompok masyarakat yang memiliki dan menganut kepercayaan sendiri.

Kemudian seiring waktu, mayoritas penduduk Desa Mapur yang saat ini berjumlah sekitar 2.511 jiwa telah memeluk agama yang diakui oleh negara.

Bahkan sekarang ini masyarakat suku Lom sudah berbaur dengan etnis Tionghoa dan Melayu yang ada disekitarnya.

Baca Juga: Gubernur Babel Erzaldi Rosman Minta Pererat Silaturahmi antar Suku Di Babel

Selain mendiami Desa Mapur, Suku Lom juga tersebar di Air Rabik, Dusun Pejem, dan Dusun Tuing, serta Kecamatan Belinyu.

Komunitas suku ini tinggal di antara Gunung Muda dan Gunung Pelawan yang terletak di daerah tersebut.

Dusun Tuing dianggap sebagai tempat awal kedatangan leluhur Suku Lom. Dusun ini terletak di pesisir Tanjung Tuing menghadap Laut Natuna yang dibatasi oleh Bukit Tuing dengan ketinggian sekitar 300 meter.

Baca Juga: Asal Usul Hok Lo Pan : Martabak Manis Asli Bangka

Dalam beberapa cerita sebagaimana yang dilansir Portal Bangka Belitung, menyebutkan bahwa Suku Lom berasal dari Kerajaan Funan Vietnam.

Dimana saat itu terjadi pelarian dari Mojokerto Jawa Timur serta pelarian dari Kedatuan Sriwijaya ketika terjadi wabah lepra di Sumatera.

Suku Lom juga dipercaya sebagai keturunan Akek Antak yang merupakan orang sakti yang hidup pada abad ke 10.

Baca Juga: Misteri dan Mitos Gunung Maras Bangka Belitung, Berbagai Larangan Bagi Pendaki Hingga Adanya Buluh Perindu

Bahkan jejak keberadaanya ada di sejumlah artefak batu granit berupa telapak kaki dan lainnya.

Kepercayaan masyarakat suku Lom adalah berkaitan dengan keyakinan bahwa gunung, hutan, bumi, langit, dan hewan adalah bagian dari alam semesta yang menyatu dengan roh nenek moyang.

Mereka juga mempercayai bahwa setiap bagian dari alam semesta mempunyai roh atau kekuatan yang mengawasi manusia.

Baca Juga: Asal Usul Misteri Benteng Kuto Panji Belinyu Bangka Belitung, Peninggalan Sejarah Raja Tiongkok Sejak 1664

Masyarakat suku Lom sangat menjaga hutan dan karena mereka percaya bencana akan menimpa manusia jika melanggar keselarasan alam.

Masyarakat di Dusun Mapur dan Dusun Tuing masih mempertahankan kepercayaan leluhur tentang menghormati alam.

Bahkan mereka memandang manusia dan alam sejajar serta alam berhak untuk hidup di dunia.

Baca Juga: Mentilin, Satwa Asli Bangka Belitung yang Terancam Punah, Dimana Habitatnya Sekarang?

Masyarakat suku Lom sangat menghargai alam dan tidak sembarangan dalam memanfaatkannya dan hanya menggunakan seperlunya saja.

Sebagai masyarakat yang sangat bergantung dengan alam, suku Lom membagi hutan menjadi 3 bagian yaitu Hutan Adat, Hutan Terlarang dan Hutan Sekunder. Diketahui suku Lom menggunakan hutan sekunder sebagai lokasi bertani.

Selain menjaga kelestarian lingkungan, Suku Lom juga menjaga peninggalan situs Akek Antak yang berada di pesisir antara Dusun Tuing dan Dusun Pejem. Situs ini yaitu Batu Gendeng, Batu Sabak, Batu Pare, dan Telapak Kaki Akek Antak.

Baca Juga: Cerita Bangka Belitung: Tentang Pulau Belitong, Sejarah Hingga Asal-Usulnya

Namun seiring perkembangan teknologi informasi, timbul kekhawatiran mengenai kelestarian alam.

Hal ini disebabkan semakin tergerusnya hutan adat akibat ekspansi perkebunan sawit dan lain-lain, informasi ini sebagaimana dilansir dari Channel Youtube hitamputih TV

Tokoh masyarakat suku Lom menginginkan pemerintah memberikan perhatian terkait nilai-nilai luhur dan budaya untuk menjaga kelestarian alam di kalangan generasi muda sebagai penerus.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x