Angkat Postif Covid Tidak Kunjung Membaik, Ahli Epidemiologi : Kita Kebobolan!

19 Juni 2021, 20:19 WIB
Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina /ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Portalbangkabelitung.com-  Masdalina Pane selaku Kepala bidang pengembangan profesi perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), memberi pandangan terkait makin tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.

Dia mengatakan, satu di antara penyebab "kebobolan" tingginya penyebaran Covid-19 adalah bebasanya warga negara asing masuk Indonesia.

Pada Rabu, 16 Juni 2021, jumlah kasus positif meningkat di Indonesia sebanyak 9.994 orang.

Baca Juga: Link Nonton Drakor So I Married The Anti Fan Episode 16 Sub Indo Tayang Malam Ini, Beserta Sinopsis

Lalu jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat 24,5 persen.

DKI Jakarta menjadi satu di antara provinis penyumbang kasus Covid-19 tertinggi.

Di daerah yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan itu tercatatat penambahan sebanyak 2.376 kasus baru.

Baca Juga: Dewan Pers Kutuk Penembakan Jurnalis Di Sumatera Utara, Polisi Diminta Cepat Temukan Pelaku

Atas fakta itu, Masdalina Pane mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 tidak berkaitan dengan mudik lebaran.

Dia jsutru melihat, penyebab utama adalah kegagalan cegah-tangkal pada wasuknya WNA.

Hal itu berakibat virus covid varian baru dari India dan Afrika masuk ke Indonesia.

Baca Juga: NOAH Resmi Rilis Lagu Terbarunya Badai Pasti Berlalu, Caesar Hito dan Michelle Ziudith Tampak Serasi

Dia tegas mengatakan, hal itu merupakan koboloan. Negara kebobolan dalam melakukan cegah tangkal.

"Lonjakan ini harus disebut kebobolan karena banyak orang masuk ke Indonesia dari luar negeri dengan ketentuan karantina hanya lima hari," kata Masdalina dikutip dari Antara.

Jelas dia, ketika WNA masuk Indonesia, maka ketentuan karantina harus dilakukan selama 14 hari.

Baca Juga: Selangkangan dan Ketiak Hitam? 10 Rempah Dapur yang Dipercaya Bisa Mencerahkan Kembali.

Karantina selama itu, tidak bisa ditawar lagi karena sudah standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Namun, faktanya saat ini angka penyebaran covid-19 sangat tinggi, maka dia berharap masyarakat tetap tenang dan tetap mengikuti protokol kesehatan.***

 

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler