Portalbangkabelitung.com - Munculnya varian baru virus Covid-19 seperti Omicron membuat pemerintah membuat rencana baru yakni dengan memberikan vaksin booster.
Apalagi belakangan beredar pesan luas di media sosial yang berisi kabar pemerintah Indonesia hendak memaksakan booster vaksin Covid-19 kepada publik.
Masyarakat pun menanyakan perihal kebenaran kabar ini. Apalagi sebelumnya diinfokan kalau pemberian vaksin hingga dosis dua sudah cukup.
Berbagai pertanyaan pun timbul terkait vaksin booster ini. Misalnya, apakah yang dimaksud dengan vaksin booster? Apakah semua orang memerlukan vaksin booster?
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dosis booster merupakan dosis vaksin yang diberikan pada seseorang yang memiliki perlindungan yang cukup setelah vaksinasi, tetapi kemudian menurun setelah jangka waktu tertentu.
Dosis booster ini juga diberikan pada beberapa vaksinasi lainnya, seperti cacar air, tetanus, dan campak.
Lantas, terkait pesan yang beredar di masyarakat yang menginformasikan bahwa pemerintah memaksa masyarakat untuk menerima vaksin booster adalah hoax.
Dilansir dari laman resmi Komite Percepatan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), @lawancovid19_id, menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut salah atau hoax.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pemberian booster vaksin Covid-19 untuk publik belum diperlukan. Pemerintah masih fokus menuntaskan pemberian vaksin dosis kedua hingga mencapai target.
Sementara data penerima vaksinasi dosis 2 di Indonesia hingga 12 Desember 2021, sebanyak 102,92 juta dosis vaksin Covid-19 atau 49,42 persen.
Vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 146,58 juta dosis atau sekitar 70,38 persen. Sementara total sasaran vaksinasi sebanyak 208,27 juta penduduk Indonesia.
Angka ini masih belum memenuhi target vaksinasi di Indonesia. Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang beredar di masyarakat.
Jangan ragu untuk memeriksa kembali informasi yang diterima melalui media sosial atau website resmi pemerintahan dan instansi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, persiapan booster vaksin menjadi salah satu langkah dari sejumlah antisipasi pemerintah sebagai antisipasi masuknya varian Omicron.***