Studi di tahun 2013 menunjukkan bahwa orang-orang yang membaca buku berupa novel memiliki peningkatan aktivitas otak di bagian yang disebut somatosensory cortex.
Bagian ini berfungsi untuk merespon sensasi dari rasa sedih dan gerakan fisik.
Baca Juga: Turunkan Personil Sebanyak 6.170 PLN Siap Bersiaga Agar Masyarakat Tetap Mendapatkan Listrik
Kedua, bagi orang-orang yang gemar membaca buku, kecenderungan untuk memiliki rasa empati lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak suka membaca.
Terlebih, bagi mereka penyuka bacaan fiksi seperti novel, contohnya karena pembaca novel akan berlatih menyelami karakter yang ada di dalam novel tersebut.
Secara tidak sadar, ini merupakan latihan untuk membangun hubungan sosial di dunia nyata.
Baca Juga: Semakin Panas Kehidupan Drama The Penthouse, Oh Yoon He dan Ha Yoon Cheol Menikah ??
Ketiga, mundur ke belakang, sebuah penelitian di tahun 1960 menunjukkan istilah yang disebut “efek Matthew”.
Efek ini merupakan konsep tentang semakin banyak kita membaca, semakin besar kesempatan kita mendapatkan keuntungan dalam berbagai bidang kehidupan.
Semakin banyak membaca, kemampuan berkomunikasi, menulis, dan mengkritisi gagasan maupun suatu karya akan menjadi lebih terasah dan tajam.