Ketahui 13 Jenis Vaksin Pada Anak, Fungsi, dan Waktu Pemberiannya Oleh dr. Reisa Broto Asmoro

- 26 Oktober 2021, 10:27 WIB
Ilustrasi Vaksin/ Pixabay.com
Ilustrasi Vaksin/ Pixabay.com /

Portalbangkabelitung.com- Imunisasi pada anak sangat penting diberikan untuk mencegah dari penyakit berbahaya di kemudian hari.

Sejak bayi dilahirkan sudah harus divaksin. Hal ini merupakan langkah untuk mencegah dari berbagai macam penyakit.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya.

Maka dari itu, pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Hati-Hati! Stres Bisa Memicu Asam Lambung Naik, Ini Penjelasannya

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari kanal YouTube Reisa Broto Asmoro, berikut jenis-jenis vaksin pada anak dan waktu pemberian imunisasi, serta kegunaannya.

1. Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B pada bayi dilakukan 4 kali sebelum si kecil berusia 6 bulan. Pemberian vaksin ini jaraknya 1 bulan. Yaitu ketika bayi baru lahir, lalu bayi usia 2, 3, 4 bulan. Anda bisa memberikan imunisasi hepatitis B bersamaan dengan DPT.

Tujuan pemberian vaksin ini adalah melindungi dari virus hepatitis B yang bisa merusak hati, menyebabkan kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Bruntusan di Wajah dengan Bahan Alami Menurut dr. Saddam Ismail, Langsung Kinclong

2. Polio

Polio merupakan penyakit menukar yang menyerang sistem saraf pusat di otak. Penyakit polio ini bisa menyebabkan lumpuh atau dikenal dengan lumpuh layu.

Pemberian vaksin polio ini bisa dilakukan secara oral atau oral poliovirus vaccine (OPV)atau secara suntikan atau inactive poliovirus vaccine (IPV).

Imunisasi polio pada bayi dimulai sejak lahir sampai bayi berusia 1 bulan. Pemberian pertama kali ialah OPV.

Kemudian diulang setiap bulan yaitu usia 2, 3, 4 bulan dan bisa dilakukan bersamaan dengan imunisasi DPT yang tergabung dalam imunisasi pentabio.

Pemberian pada usia 2, 3, 4 bulan, dapat diberikan melalui OPV atau IPV, setidaknya ada satu kali pemberian IPV yang dapat dilakukan secara bersamaan dengan OPV yang ke-3.

Baca Juga: Kaya Akan Nutrisi, Berikut 8 Khasiat Ubi Ungu Untuk Kesehatan, dr. Saddam Ismail: Anti Obesitas

3. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)

Vaksin BCG berfungsi mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit TBC berbahaya dan menyerang saluran pernafasan bahkan bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Jadwal imunisasi BCG hanya 1 kali yaitu ketika bayi berusia 3 bulan. Namun agar lebih efektif dan optimal baiknya vaksin BCG diberikan pada bayi sebelum usia 2 bulan.

4. DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)

Vaksin ini berguna untuk mencegah 3 penyakit yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Diberikan satu kali suntikan sekaligus.

Ketiga penyakit merupakan penyakit parah yang bisa menyebabkan kematian pada anak.

Jadwal imunisasi DPT pertama kali di berikan pada bayi usia 2 bulan dengan interval atau jeda satu bulan sehingga pemberiannya saat bayi usia 2, 3, 4 bulan.

Baca Juga: Penelitiaan Baru, Ahli Bedah Amerika Serikat Lakukan Transplantasi Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

5. Influenza

Pemberian imunisasi influenza dapat dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan dan bisa diberikan kapan saja. Tidak perlu sesuai jadwal pemberian imunisasi influenza. Namun sebaiknya diulang setiap 1 tahun sekali.

Influenza memang bukan imunisasi wajib, tapi imunisasi ini oenting diberikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan pada anak saat mengalami flu.

6. Pneumokokus (PCV)

Vaksin ini berfungsi untuk mencegah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri streptococcus pnuemoniae atau kuman pneumokokus.

Bakteri ini tak hanya bisa menyebabkan radang paru, namun juga radang selaput otak atau meningitis. Selain itu balteri ini bisa menyebabkan infeksi darah yang sebut bakteremia.

Jadwal imunisasi PCV dimulai dari bayi usia 2 bulan dan diberikan 3 kali dengan interval 4-8 minggu (usia bayi 2, 4, 6 bulan).

Pada saat anak berusia 1 tahun dan 2 tahun, sebaiknya anak mendapatkan imunisasi ulangan atau booster. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dari imunisasi yang sebelumnya.

Jadwal imunisasi PCV booster ini saat anak usia 12-15 bulan.

Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Gigi dan Mulut yang Benar, Senyum Berkilau, Bau Mulut Jauh

7. Rotavirus

Vaksin ini berfungsi untuk mencegah dari rotavirus. Virus ini menginfeksi saluran pencernaan sehingga mengalami diare yang cukup parah.

Pemberian imunisasi ini dilakukan 2 kali, pertama imunisasi monovalen :
1. Bayi usia 6-14 minggu
2. 24 minggu - 6 bulan (batas akhir)
Harus ada jeda 4 minggu dari pemberian vaksin 1 ke vaksin 2.

Yang kedua imunisasi pentavalen diberikan 3 kali yaitu yang pertama usia 6-14 minggu. Dosis kedua dan ketiga diberikan waktu jeda 4-10 minggu dan batas pembwrian ialah usia 8 bulan.

8. Campak

Vaksin campak ini berfungsi untuk mencegah penyakit campak atau measles yang menyerang saluran pernafasan.

Jadwal imunisasi campak diberikan 2 kali saat bayi berusia 9 bulan dan 18 bulan. Namun bagi anak yang sudah mendapatkan vaksin MMR pada usia 15 bulan, maka tidak perlu lagi vaksin campak pada usia 18 bulan.

Kalau bayi sudah mendapatkan imunisasi campak di usia 9 bulan sesuai jadwal, vaksin campak, Mumps dan Rubella (MMR) diberikan ketika bayi berusia 15 bulan atau minimal jarak 6 bulan.

Baca Juga: Hati-hati! Kenali Gejala Awal Kanker Pankreas, Salah Satunya Saat Anda ke Toilet

9. Varisela

Vaksin varisela berfungsi mencegah penyakit cacar air atau mengurangi tingkat keparahannya.

Jadwal imunisasi ini diberikan 1 kali setelah anak berusia 1 tahun. Namun vaksin ini lebih efektif jika diberikan si kecil sebelum masuk sekolah dasar.

10. Japanese Enchepalitis (JE)

Penyakit ditularkan lewat nyamuk. Penyakit ini ditemukan pada tahun 1871 di Jepang dengan sebutan summer enchepalitis.

Gejalanya mirip seperti flu dan muncul 14 hari setelah terjangkit virus.

Mengutip dari IDAI, kasus penyakit JE bisa menyebabkan kematian. Bahkan kasus JE mencapai 67 ribu kasus setiap tahunnya dan tingkat kematian sampai 20-30 persen.

Jadwal imunisasi JE dimulai sejak anak usia 12 bulan dan diulang 1-2 tahun berikutnya.

Baca Juga: Jangan Abaikan! Kenali 10 Tanda-tanda Kamu Sedang Kelelahan Mental, Bisa Sampai Bunuh Diri Loh!

11. Hepatitis A

Berfungsi untuk mencegah penyakit hepatitis A atau menurunkan tingkat keparahannya saat terinfeksi. Penyakit ini ditularkan lewat makanan atau feses si penderita.

Jadwal pemberian vaksin hepatitis A ini diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan.

Pada orang dewasa, hepatitis A harus diulang setiap 10 tahun sekali.

12. Tifoid

Tujuan vaksin ini adalah untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh salmonella typhii penyebab tipes.

Jadwal imunisasi ini diberikan saat anak berusia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun sekali.

Baca Juga: Vagina Nyeri Saat Berhubungan Intim, Yuk Kenali Penyebabnya Perempuan harus Tahu!

13. Human Papiloma Virus (HPV)

Berfungsi untuk mencegah infeksi virus HPV. Virus HPV bisa menginfeksi pria atau wanita pada sel kulit dan membran mukosa. Virus ini paling sering menyerang daerah kelamin. Hal ini dapat menyebabkan seperti kanker rahim, kanker mulut rahim.

Jika menyerang mulut maka akan menyebabkan kanker saluran pernafasan dan sebagainya.

Jadwal pemberian vaksin HPV idealnya pada anak anak berusia 10-13 tahun, pemberian dilakukan 2 kali dengn interval 6-12 bulan.

Berikut tadi jenis-jenis vaksin pada anak, fungsinya, serta waktu pemberiannya. Semoga bermanfaat.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: YouTube Reisa Broto Asmoro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x