Portal Bangka Belitung- Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana yang merupakan Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) menyebutkan kemungkinan Prabowo-Puan akan disandingkan dalam pilpres 2024.
Dikutip dari ANTARA, "Bisa saja pasangan Prabowo-Puan dimajukan pada Pilpres 2024 itu," kata Ketua STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana di Lebak, Banten, Minggu.
Hingga saat ini, komunikasi antara Partai Politik PDI Perjuangan dan Partai Gerindra terjalin dengan lancar.
Baca Juga: Situasi di Beoga Semakin Mencekam, TNI-Polri Putuskan Evakuasi Warga Gunakan Helikopter
Dengan itu Prabowo dan Puan diisukan akan disandingkan pada Pilpres 2024.
Hal itu, kata dia, tentu akan terulang kembali sejarah hasil Batumalang yang menetapkan pasangan Megawati-Prabowo pada Pilpres 2009.
"Saya kira namanya politik bisa saja Prabowo disandingkan dengan Puan pada Pilpres 2024," kata Dosen Untirta Serang.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Waspada Akan Aktivitas Alam: Kita Ada di Wilayah Cincin Api
Menurutnya, sebenarnya PDI Perjuangan memiliki keuntungan dengan Presidential Threshold 20 persen dan bisa mengutuskan Capres sendiri.
Namun, kata dia, jika Puan maju pada Pilpres 2024 dipastikan belum bisa membantu untuk kemenangan, sebab Puan masih berada di bawah Ganjar Pranowo.
Sebelumnya telah beredar foto Moeldoko yang disandingkan dengan Puan sebagai capres dan cawapres, namun sayangnya publik kurang tertarik.
Menurutnya, mereka hanya melihat pendapat peminat politik dan jika nama Moeldoko-Puan itu bagus di publik kemungkinan bisa saja dimajukan pada Pilpres 2024.
Ia juga menambahkan, apabila Megawati Soekarnoutri dan Puan memiliki jiwa negarawan dipastikan PDI Perjuangan akan mengutuskan Ganjar Pranowo pada Pilpres mendatang.
Jika ditinjau dari hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) Ganjar Pranowo berada di rating atas bersama Prabowo, Anies Baswedan, Sandiago Uno dan Ridwan Kamil.
"Saya kira konstelasi politik itu dinamis dan bisa saja Megawati mengusung kader terbaiknya Pak Ganjar Pranowo itu," katanya.***