Terkait Kekisruhan di Myanmar, Presiden Jokowi Minta Myanmar Bebaskan Tahanan politik

25 April 2021, 10:36 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021. /BPMI Setpres/Laily Rachev/

Portal Bangka Belitung- ASEAN Leaders’ Meeting berlangsung di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu 24 April 2021. 

ASEAN Leaders’ Meeting.dihadiri 10 kepala negara ASEAN, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turut menghadiri acara tersebut.

Pertemuan tersebut membahas soal upaya negara ASEAN untuk membantu Myanmar yang sedang mengalami masa krisis.

Baca Juga: Berikut Profil Fatimah Az Zahra Salim Barabud Calon Istri Ustaz Abdul Somad

Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya, ia menyampaikan bahwa kekerasan di Myanmar harus dihentikan dan kepentingan rakyat harus selalu menjadi prioritas.

“Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas,” ujar Presiden saat memberikan pernyataan pers usai pertemuan.

Di dalam pertemuan yang dihadiri oleh Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing ini, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya pemimpin militer negara tersebut untuk berkomitmen terhadap tiga hal.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Akan Menikahi Gadis 19 Tahun Asal Jombang Usai Lebaran

“Permintaan komitmen pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan,” ujar Presiden.

Kedua, Kepala Negara meminta komitmen untuk memulai proses dialog yang inklusif.

“Tahanan politik harus segera dilepaskan, dan perlu dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN, untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar,” tegasnya.

Terakhir, Presiden juga meminta agar pemimpin militer Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari ASEAN.

Baca Juga: 32 WN India Ditolak Imigrasi dan Dipulangkan ke Negara Asalnya

“Permintaan komitmen ketiga, pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN, yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center [The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management],” ujarnya.

Lebih lanjut Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mengawal tindak lanjut dari ketiga komitmen yang diminta tersebut.

“Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi,” tuturnya.

Baca Juga: TNI AL Tegaskan KRI Nanggala-402 Tidak Mengalami Ledakan

Artikel ini sebelumnya telah terbit di PRFMNews.com dengan judul "Presiden Jokowi : Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan!" pada 25 April 2021*** (PRFM News/Haidar Rais)

 

Editor: Suhargo

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler