Kecam Pernyataan Presiden Prancis, Ketua Umum ISLAH Angkat Bicara

30 Oktober 2020, 22:31 WIB
Ketua ISLAH Cilegon. /Portalbangkabelitung.com/ Tahir

Portalbangkabelitung.com - Berbagai kecaman datang dari berbagai kalangan terkait pernyataan kontroversial Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Yang terbaru, datang dari Ketua Umum Ikatan Santri Alumni Al-Hasyimiyah (ISLAH) Cilegon, Muhammad Rizqi Baidullah yang turut mengecam pernyataan Presiden Prancis yang dinilai telah menyinggung umat Islam.

"Setelah mempertimbangkan beberapa aspek dan didorong juga oleh Pernyataan Kemenlu indonesia, MUI Indonesia dan juga Kementrian Agama RI, saya menyatakan secara langsung bahwasanya kami mengecam pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas Muslim di seluruh dunia."

Baca Juga: MEGAWATI Pertanyakan Sumbangsih Milenial Bagi Negara

"Pernyataan itu menyinggung lebih dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia dan sangat beresiko memicu timbulnya perpecahan berbagai agama di dunia," Kata Baidullah, Jumat, 30 Oktboer 2020.

Macron melontarkan pernyataan ini sebagai respons atas pemenggalan guru yang membahas karikatur Nabi di Charlie Hebdo, Samuel Paty (47), di Eragny, oleh pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18).

"Sekularisme adalah pengikat persatuan Prancis. Jangan biarkan kita masuk ke dalam perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh Muslim," ujar Macron.

Baca Juga: Seorang Pria Buta Dengan Lampu

Baid juga mengkritik keras pernyataan tersebut. Ia menilai perkataan Macron melukai perasaan umat karena menghina simbol agama Islam.

Menurutnya, kebebasan berpendapat tidak boleh melampaui batas sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apa pun.

"Menghina simbol agama adalah tindakan yang sudah sangat melampaui batas toleransi berpendapat dan sekulerisme sebagaimana yang dinyatakan Macron."

Baca Juga: Percintaan Ong Seong Wu dan Kim Dong Jun Dalam Episode Mendatang 'More Than Friends'

"Macron harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak hanya meminta maaf kepada seluruh umat islam dunia, Macron juga bertanggungjawab di mata hukum," tegas Baidullah.***(Regar/PBB)

Editor: Ryannico

Tags

Terkini

Terpopuler