Jika Berpikiran Covid-19 Tidak Nyata, Ma'ruf Amin: Contoh Orang Berpikiran Sempit

- 23 Februari 2021, 06:48 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (16/2/2021). / / (Asdep KIP Setwapres)

Portalbangkabelitung.com - Wakil presiden Indonesia, Ma'ruf Amin menghadiri acara Milad Masjid Istiqlal ke-43 pada Senin, 22 Februari 2021 kemarin.

Dalam acara itu Ma'ruf Amin mengatakan bahwa orang-orang yang berpikiran bahwa Covid-19 tidak nyata berarti terjebak dalam pola pikir sempit.

Dalam menyikapi fenomena seperti sekarang ini terutama fenomena pandemi Covid-19, ia tak ingin umat Islam khususnya berpikiran sempit.

Baca Juga: Air Terjun Tukad Unda Bali, Perpaduan Langit Biru dan Air Jernihnya Menambah Romantis Pandangan!

"Saya tak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini. Contoh sederhana Covid-19 adalah tak nyata, atau percaya teori konspirasi tanpa coba untuk memahami fenomena yang bisa dipahami akal sehat dengan menggunakan ilmu pengetahuan," kata Ma'ruf Amin dalam acara Milad Masjid Istiqlal ke-43, Senin, 22 Februari 2021.

Ma'ruf Amin menilai cara berpikir sempit menjadi penyebab kemunculan pelbagai stagnansi dalam pola pikir kehidupan manusia yang marak belakangan ini.

Salah satunya muncul sikap egoistik, tak menghargai perbedaan pendapat, hingga berpikir radikal.

Baca Juga: Yuk, Intip Cerita tentang Pulau Cinta, Sebelum Bermalam di Pulau ini!

"Cara berpikir sempit juga menyebabkan radikal yang bisa menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," kata dia.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum MUI itu juga menilai cara berpikir sempit dapat menghambat membangun kembali peradaban Islam.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Jakpus News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x