BPBD pun melakukan pendataan terkait dengan bencana alam di ketiga desa tersebut.
"Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang dari tiga desa ini masih terus berlangsung," ucap Sipri.
Saat terjadi bencana alam, disebutkan oleh Supri, banyak warga yang ada di desa tersebut sedang tidur.
Daerah tersebut juga gelap mengingat saat terjadi bencana alam desa dalam kondisi padam.
Hujan deras dan angin kencang juga melanda daerah setempat.
"Banyak korban yang meninggal dan hilang dalam peristiwa ini karena terjebak dalam aliran banjir bandang lahar dingin dari kawasan Gunung Ile Lewotolok," tuturnya.
Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "BPBD Ungkap Jumlah Korban Tewas Akibat Lahar Banjir di NTT Terus Bertambah" yang tayang pada Senin, 5 April 2021.*** (Pikiran Rakyat/Christina Kasih Nugrahaeni)